Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sepasang Lovebird Jadi Hampers Lebaran, Davina Veronica: Stop Burung sebagai Hadiah Kado dan Parcel

Reporter

image-gnews
Aneka jenis burung lovebird di Jakarta Timur, 22 September 2018. Burung yang berasal dari Afrika ini menjadi primadona di kalangan pencinta hewan ini karena memiliki  warna yang bagus dan suara yang indah. Tempo/Fakhri Hermansyah
Aneka jenis burung lovebird di Jakarta Timur, 22 September 2018. Burung yang berasal dari Afrika ini menjadi primadona di kalangan pencinta hewan ini karena memiliki warna yang bagus dan suara yang indah. Tempo/Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis lingkungan dan perlindungan hewan, Davina Veronica Hariadi, merasa keheranan setelah mendapat laporan dari koleganya yang diberi parcel atau hantaran lebaran berupa sepasang burung lovebird pada 1 April 2024. Dia mengaku tak tega dan menyebut praktik perdagangan burung semacam ini kejam.

Dalam dua foto yang diterima Tempo, sepasang burung lovebird berwarna putih dengan semburat biru langit itu terkurung dalam kandang besi berukuran 30 x 30 cm. Pada bagian alas melingkar kembang putih dengan pita hitam di sela-selanya. Sejoli itu tampak nangkring di sebatang tangkringan.  

Founder Yayasan Natha Satwa Nusantara itu langsung meminta stafnya untuk menyerahkan parcel sepasang burung dengan nama latin Agapornis Pullarius itu ke Protecting Indonesia’s Birds atau FLIGHT, organisasi nirlaba yang fokus memberantas perdagangan burung liar di Indonesia. Davina menilai burung semestinya tak diperjual-belikan karena otomatis merampas hak hewan untuk hidup. 

“Dengan membeli berarti merampas hak hidup dan kebebasan hewan itu,” kata Davina menceritakan peristiwa itu kepada Tempo melalui keterangan tertulis pada Rabu, 3 April 2024. 

Bagi perempuan 45 tahun itu, bintang merupakan makhluk hidup yang memiliki rasa dan karsa selayaknya manusia miliki. Binatang itu, menurut Davina juga mempunyai kehendak untuk hidup nyaman, aman, bebas dari rasa sakit, lapar, dan harus. 

“Bebas mengekspresikan perilaku alami. Selama hewan itu bernafas, maka dia bisa merasakan,” kata Davina. 

Penampakan hantaran alias hampers lebaran berupa sepasang burung love bird dengan kembang melingkar di sekeliling kurungan besi. Belakangan, burung dengan nama latin Agapornis Pullarius itu ramai dijual untuk bingkisan hari raya idulfitri. Aktivis pelindung bintang mengecam praktik ini. Foto: Istimewa

Meski burung lovebird bukan bagian dari jenis burung yang dilindungi atau nonendemik, tapi Davina menentang segala bentuk perdagangan hewan. Dia menilai perdagangan burung merupakan praktik kejam. Pedagang burung di Jatinegara dan Pramuka, Davina mencontohkan, penjual mengurung sekitar 30 burung hanya dalam kandang berukuran 60 cm x 30 cm x 20 cm. Tak sekadar dikurung dalam jeruji besi, temuan Davina menunjukkan para pedagang juga membiarkan burung paruh bengkok itu di bawah matahari langsung. 

“Sempit, saling berdesakan, tinggal di antara kotorannya sendiri,” kata Davina. Sembari itu, Davina menambahkan,”Bayangkan ketika toko tutup, mereka pun dalam kondisi di dalam ruangan tertutup tanpa ada sirkulasi udara. Sangat menyedihkan dan kejam.”

Di maketplace, burung lovebird ini juga banyak diperdagangkan. Penusuran Tempo di beberapa toko daring itu, pedagang menjual burung ini dengan rentang harga Rp 100 ribu hingga Rp 600 ribu. Para penjaja juga menawarkan aneka pilihan, baik menjual eceran alias per ekor atau sekaligus dengan kandangnya.

Senyampang itu, tiga mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Lampung Frans Hamonangan Nainggolan, Bainah Sari Dewi, dan Arief Darmawan, membuat penelitian ihwal fenomena konservasi burung. Laporan itu termuat dalam jurnal Volume 7 Nomor 1, Januari 2019 dengan judul Dalam jurnal Status Konservasi Burung: Studi Kasus di Hutan Desa Cugung Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Model Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. 

Hasil penelitian itu menunjukkan status konservasi dari suatu spesies terancam adalah indikator kemungkinan spesies ini bisa terus bertahan hidup. Penetapan status konservasi bukan hanya berdasarkan jumlah populasi yang tersisa, melainkan peningkatan atau penurunan jumlah populasi dalam periode tertentu, laju sukses penangkaran, ancaman yang diketahui, dan sebagainya. 

Selain itu, upaya konservasi berupa pelestarian burung bukan hanya menjadi tanggung jawab pakar burung, penggiat konservasi ataupun pemerintah melainkan semua lapisan masyarakat termasuk masyarakat Desa Cugung. Dalam jurnal itu menyebut masih kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Cugung tentang lingkungan khususnya mengenai peranan burung bagi ekosistem menjadi kendala dalam upaya pelestarian burung. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Perburuan jenis burung di Hutan Desa Cugung yang dilakukan oleh masyarakat di luar Desa Cugung belum mendapatkan sanksi sehingga masyarakat luar desa datang ke hutan desa tersebut untuk berburu jenis burung yang bernilai komersial,” tulis dalam jurnal. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

8 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


3 Pilihan Hampers Nuansa Timur Tengah

20 hari lalu

Medjool Date & Pandan Mousse Cake
3 Pilihan Hampers Nuansa Timur Tengah

Semagian besar pilihan hampers itu ditambah dengan cita rasa buah kurma sehingga dekat dengan nuansa Timur Tengah.


KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

20 hari lalu

Sejumlah penumpang berada di dalam Kereta Argo Lawu jurusan Solo - Jakarta PP. Foto: Dokumentasi PT KAI Daop 6 Yogyakarta
KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

KAI Service dari unit Reska Catering menyediakan paket hampers Lebaran dengan menu legendaris, yang menjadi signature kereta dan Loko Cafe.


Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

21 hari lalu

Penampakan hantaran alias hampers lebaran berupa sepasang burung love bird dengan kembang melingkar di sekeliling kurungan besi. Belakangan, burung dengan nama latin Agapornis Pullarius itu ramai dijual untuk bingkisan hari raya idulfitri. Aktivis pelindung bintang mengecam praktik ini. Foto: Istimewa
Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

Forest and Wildlife, Muhammad Ali Imron, mengatakan bisa menyebabkan kematian burung, terutama ketika si penerima tidak menghendaki parcel lovebird.


10 Ide Hampers Lebaran untuk Menyambut Hari Kemenangan

22 hari lalu

Hampers lebaran menjadi hal yang dipersiapkan banyak orang jelang lebaran. Berikut rekomendasi ide hampers lebaran yang bisa Anda pilih. Foto: Canva
10 Ide Hampers Lebaran untuk Menyambut Hari Kemenangan

Hampers lebaran menjadi hal yang dipersiapkan banyak orang jelang lebaran. Berikut rekomendasi ide hampers lebaran yang bisa Anda pilih.


Marak Lovebird Jadi Parcel Lebaran, Davina Veronica: Merampas Hak Hidup dan Kebebasan Hewan

22 hari lalu

Penampakan hantaran alias hampers lebaran berupa sepasang burung love bird dengan kembang melingkar di sekeliling kurungan besi. Belakangan, burung dengan nama latin Agapornis Pullarius itu ramai dijual untuk bingkisan hari raya idulfitri. Aktivis pelindung bintang mengecam praktik ini. Foto: Istimewa
Marak Lovebird Jadi Parcel Lebaran, Davina Veronica: Merampas Hak Hidup dan Kebebasan Hewan

Ada tren menjadikan burung seperti lovebird sebagai parcel atau kado. Davina Veronica menganggap sebagai perampasan hak hidup hewan.


Sejarah Parsel Lebaran, Dari Simbol Balas Budi Hingga Dicurigai sebagai Gratifikasi

24 hari lalu

Hampers Lebaran (Sumber: Instagram @les.celle)
Sejarah Parsel Lebaran, Dari Simbol Balas Budi Hingga Dicurigai sebagai Gratifikasi

Kebiasaan berkirim parsel tak pernah luntur, khususnya pada masa Lebaran. Bagaimana perkembangan tradisi ini di Indonesia?


Bingkisan Lebaran, Apa Perbedaan Parsel, Hampers, dan Gift Box?

30 hari lalu

Pedagang menyelesaikan pembuatan parsel Lebaran di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa, 27 April 2021. TEMPO/Tony Hartawan
Bingkisan Lebaran, Apa Perbedaan Parsel, Hampers, dan Gift Box?

Pemberian bingkisan saat hari raya, salah satunya Lebaran sebagai cara menjalin silaturahmi kepada kerabat, saudara, atau rekan kerja


Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

31 hari lalu

Burung Kacamata Morotai. ebird.org
Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

Bagaimana jumlah spesies burung di Indonesia bisa bertambah pada tahun ini? Simak penjelasan Burung Indonesia.


7 Ide Bisnis Barang yang Laris di Bulan Ramadan

42 hari lalu

Apa saja bisnis barang yang laris di bulan Ramadan? Berikut ide bisnisnya yang berpeluang untung yang bisa dicoba. Mulai dari pakaian hingga buku. Foto: Canva
7 Ide Bisnis Barang yang Laris di Bulan Ramadan

Apa saja bisnis barang yang laris di bulan Ramadan? Berikut ide bisnisnya yang berpeluang untung yang bisa dicoba. Mulai dari pakaian hingga buku.