Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

image-gnews
Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Adi Prabowo mengatakan belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.

Polres Yahukimo dan Satuan Tugas Damai Cartenz hanya baru memanggil tiga orang untuk diperiksa, yaitu UH (18 tahun), ARH (19) dan RW (21).  "Belum ada (pelaku) Hanya beberapa orang yang keterangannya diambil," kata Ignatius melalui aplikasi perpesan pada, Jumat, 19 April 2024.

Sebelumnya, Oktovianus Buara yang bertugas di Polres Yahukimo ditemukan tewas akibat luka dianiaya orang tak dikenal. Mayatnya ditemukan di pertigaan jalan--sekitar ruko Block B, jalan Papua, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Selasa pagi, 16 April lalu. Setelah pemulasaran jasad pria 23 tahun itu dievakuasi ke Jayapura.

Menurut Ignatius, dari ketiga orang yang ditangkap itu, hanya ARH dan RW yang rencananya akan langsung dipulangkan setelah dimintai keterangan. "UH masih ada pemeriksaan tambahan," ujar dia. Selain ketiga orang, itu belum ada saksi lain yang dipanggil memberikan kesaksian.

Kabarnya, sempat ada adu mulut antara Oktovianus dan pelaku pembunuhan. Cekcok itu terjadi saat polisi ini menolak disuruh pulang oleh sekelompok terduga pelaku.

Korban saat itu dalam kondisi mabuk alkohol. Namun, Ignatius belum merincikan kronologi itu. "Masih didalami, diinvestigasi," ucap dia, melalui pesan WhatsApp.

Kapolres Yahukimo Ajun Komisaris Besar Heru Hidayanto mengatakan, penyidik masih bekerja dan melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengungkap kasus pembunuhan itu. Aparat pun melakukan penyisiran di sekitar area kematian Oktovianus. 

Penyisiran itu sebagai upaya penyelidikan dan pendalaman guna mengungkap pelaku dan motifnya. "Mudah-mudahan dari keterangan ketiga orang yang diamankan, penyidik dapat menangkap pelaku penganiaya korban hingga meninggal," tutur Heru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kematian Oktovianus sempat diungkap juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom. Dia menyatakan kelompok bersenjata itu bertanggung jawab atas tewasnya Oktovianus. Dia dibunuh oleh kelompok pimpinan Elkius Kobak. Pembunuhan dilakukan pada Selasa, 16 April lalu.

"Panglima TPNPB Wilayah XVI Yahukimo Brigadir Elkius Kobak dan pasukannya melaporkan bahwa mereka telah berhasil membunuh seorang anggota polisi di Yahukimo," kata Sebby dalam keterangan tertulis, pada Rabu, 17 April lalu.

Sebelum Oktavianus dibunuh, kata Sebby, Elkianus sebagai pimpinan TPNPB memerintahkan pasukannya melakukan pemantauan di daerah Yahukimo.

Dalam pemantauan itu anggota TPNPB mendapati Oktavianus yang terlihat dalam keadaan mabuk. Sebby menuturkan anggota TPNPB sempat meminta Oktavianus pulang.

Namun, korban mengatakan bahwa dirinya anggota polisi. Pengakuan ini lalu berujung pada pembunuhan. Sebby menuding Oktavianus sempat menantang anggota TPNPB.

"Atas tangkapan tersebut pasukan Elkianus langsung menikam Oktavianus hingga meninggal di tempat," ucap Sebby.

Pilihan Editor: TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

5 menit lalu

Ilustrasi mutilasi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.


Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

17 menit lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 jam lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.


Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 jam lalu

Aparat gabungan Polri-TNI berjaga setelah KKB menyerang Bandara Bilorai Sugapa, di Intan Jaya, Rabu, 8 Maret 2023. Penembakan diduga ulah Kelompok Kriminal Bersenjata Kodap VIII Intan Jaya pimpinan Apen Kobogau yang bersama dengan Apertinus Kobogau. Dok. Humas Polda Papua
Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.


Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

3 jam lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.


Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

4 jam lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.


Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

4 jam lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.


5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

5 jam lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,


Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

9 jam lalu

Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur. (ANTARA/Evarukdijati)
Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.


Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

12 jam lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

Kelompok bersenjata TPNPB-OPM menyerang Polsek Homeyo dan membakar gedung SD di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya.