TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum Partai Nasional Demokrat Ahmad Sahroni berujar Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sudah capek melihat berita korupsi yang menyeret Menteri Pertanian periode 2019-2023 Syahrul Yasin Limpo alias SYL , yang tak lain kadernya sendiri.
Alasannya, kata Sahroni, korupsi SYL sangat banyak diberitakan di berbagai media dan menyeret nama baik Partai NasDem. "Ketua Umum sudah capek melihat beritanya," kata Sahroni saat menjadi saksi dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024.
Menurut Sahroni perasaan Surya Paloh atas pemberitaan tersebut diutarakan saat ia dipanggil untuk membicarakan permasalahan korupsi SYL yang menyeret NasDem.
SYL disebut memberi uang kepada Partai NasDem di luar Rp 860 juta yang telah dikembalikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Meski demikian menilai NasDem tidak wajib mengembalikan uang dari Kementan yang mengalir ke partai itu.
Alasannya NasDem tidak wajib mengembalikan uang tersebut karena tidak mengetahui bahwa ada kegiatan yang didanai dari uang Kementan.
Awalnya, Hakim Ketua Rianto Adam Pontoh bertanya apakah pengembalian aliran dana dari SYL sudah pernah dirapatkan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Namun Sahroni menjawab, Surya Paloh sudah lelah dengan pemberitaan tentang sidang SYL ini.
“Masalahnya ini kan uang negara, apakah ada keinginan dari Partai mengembalikan itu, karena ini kepentingan partai. Selain dari Rp 860 juta yang saudara bayar tercatat tadi, yang lain apakah ada keinginan? Ini kan uang negara," tanya Pontoh.
"Izin Yang Mulia, terkait dengan kalau kami tahu jumlahnya seperti sebelumnya uang Rp 860 juta kemungkinan kalau kami tahu kami kembalikan. Masalahnya kami tidak tahu, Yang Mulia," jawab Sahroni.
"Sembako, telur, dan sapi kurban?" tanya Pontoh.
"Telur dan sapi enggak tahu, Yang Mulia," jawab Sahroni.
"Enggak tau, jadi saudara enggak ada kewajiban mengembalikan itu?,” tanya Pontoh lagi.
"Enggak ada kewajiban karena kami enggak tahu," jawab Sahroni.
“Walaupun faktanya ada?" tanya Pontoh.
"Faktanya ada," ucap Sahroni.
Di sisi lain, Sahroni tak menampik bahwa masuknya SYL sebagai Menteri Pertanian 2019-2023 atas usul Surya Paloh. "Kalau untuk menteri, langsung Ketua Umum Partai NasDem yang mengajukan nama," kata Sahroni.
Sebelum diusulkan oleh Surya Paloh, kata Sahroni, Ketua Umum Partai NasDem tersebut tidak meminta tanggapan maupun pendapat pada dia. Sahroni yakin Partai NasDem sudah mempelajari semua rekam jejak SYL sebelum mengajukan nama yang bersangkutan kepada Presiden Jokowi.
Ahmad Sahroni sendiri mengaku mengenal dan berkomunikasi dengan SYL sejak 2018 saat dia menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan. "Namun bukan saat di partai lama saya kenalnya, setelah pindah ke Partai NasDem baru kenal," ujar dia.
DEFARA DHANYA PARAMITHA | ANTARA
Pilihan Editor: SYL Alirkan Uang Kementan ke NasDem, Sahroni: Tak Wajib Kembalikan karena Tak Tahu