TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa menjadi titik awal dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Hal ini diungkap saat dia menghadiri Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Jokowi di Istana Garuda, IKN, Provinsi Kalimantan Timur bersama sejumlah menteri dan kepala lembaga lainnya.
“Semoga IKN menjadi pusat kemajuan bangsa dan simbol dari pencapaian besar kita menuju Indonesia Emas,” ujar Kapolri dikutip dari akun Instagram pribadinya, Jumat, 16 Agustus 2024.
Dia berkomitmen Kepolisian Republik Indonesia akan terus mendukung kebijakan pemerintah dalam menciptakan stabilitas keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah, termasuk di IKN.
Menurut Listyo, keberadaan IKN tidak hanya mencerminkan kemajuan infrastruktur, tapi juga semangat baru dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam mendukung pembangunan IKN yang menjadi simbol masa depan Indonesia.
Dengan dukungan berbagai pihak, pembangunan IKN, lanjut dia, diharapkan dapat berjalan dengan baik dan menjadi simbol kebangkitan bangsa. Hal ini untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Sebelum menghadiri sidang, rombongan tersebut melakukan peninjauan terhadap Embung MBH yang berada di Kawasan IKN. Embung MBH merupakan salah satu fasilitas konservasi air yang memiliki kapasitas tampung air sebesar 66.000 meter kubik.
Fasilitas ini dilengkapi dengan sistem manajemen air pintar yang mampu mendeteksi kadar air tanah, kelembapan, suhu, dan pH tanah secara akurat. Teknologi tersebut diharapkan dapat mendukung keberlanjutan lingkungan di kawasan IKN.
Sidang Kabinet Paripurna di IKN kali ini juga membahas berbagai program strategis nasional, termasuk langkah-langkah percepatan pembangunan kawasan IKN sebagai ibu kota baru.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa pembangunan IKN adalah langkah penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, sebuah visi yang menargetkan Indonesia sebagai negara maju dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi.
Pilihan Editor: Kelanjutan Blok Medan, Bobby Nasution, dan Kahiyang Ayu, Eks Penyidik: Bola di Tangan KPK