TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sempat berhasil kabur dari pengejaran warga, lalu menghilang ke dalam hutan dan bersembunyi di gubuk-gubuk, tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Karong Pasa Galombang, Nagari Kayu Tanam akhirnya ditangkap warga saat bersembunyi di dalam loteng sebuah rumah kosong, masih di Karong Pasa Galombang.
Adalah Buyung yang pertama kali berinisiatif untuk memeriksa ke dalam rumah yang sudah kosong lama itu. Kamis siang, 19 September 2024, sekira pukul 14.00 WIB, Kebetulan saat itu ada dua pemuda yang sedang berada di dekat rumah tersebut.
"Ada dua pemuda yang sedang duduk di dekat rumah itu, saya ajak buat periksa dua rumah yang ditinggal penghuni itu," katanya, Kamis, 19 September 2024.
Buyung lantas meminta kunci rumah. Kecurigannya seakan terjawab, ia melihat seperti sekelebat bayangan dari dalam rumah. Tak mau kecolongan lagi, ia kemudian meminta pertolongan ke warga yang lain.
Dengan cepat warga sekitar langsung berkerumun di rumah berkelir coklat muda itu. Tak sedikit yang sudah bersiap-siap membawa kayu. Mereka mengelilingi rumah. Mereka tak mau lagi Indra Septiarman (IS) si tersangka pembunuh Nia, lolos dan kabur masuk ke dalam hutan.
Sebagian di antara mereka ada yang mengintip dari balik jendela rumah. Namun nihil, mereka tak melihat sosok Indra. Hingga kemudian, tiba-tiba salah seorang warga berteriak jika pelaku bersembunyi di dalam loteng.
Tak pikir panjang, sejumlah warga langsung mendobrak pintu rumah. Ada juga yang memanjat atapnya. Warga dengan penuh amarah terus mencaci-maki pelaku. "Mati saja ang, bunuh dia," teriak warga.
Tiba-tiba bunyi letusan datang dari belakang kerumunan warga. Polisi berkaos oblong warna abu-abu sambil mengacungkan senjata api warna hitam. "Awas-awas," kata salah seorang petugas yang telah mendapat informasi tentang dugaan keberadaan tersangka di dalam rumah.
Karena situasi yang kacau dan kerumunan warga yang ingin ikut menangkap pelaku, tiba-tiba letusan kembali datang dari arah belakang. Beberapa polisi langsung masuk ke dalam rumah untuk menangkap pelaku pembunuhan Nia.
Polisi yang sudah ada di dalam rumah, memaksa Indra Septiarman turun dari loteng. Tak sampai setengah jam dari kedatangan polisi ke rumah, IS dibekuk. Mendengar kabar itu, suasana kembali riuh dan gaduh. Warga sudah tak sabar ingin memberi pelajaran ke IS.
Puluhan warga lainnya sudah bersiap-siap menunggu pelaku di depan rumah tersebut. Tidak sedikit yang memaksa masuk, namun dihalangi petugas kepolisian. Beberapa kali tembakan peringatan kembali dikeluarkan polisi untuk mengurai massa.
Polisi lalu membentuk barikade di depan pintu rumah, warga terus memaksa masuk. Sempat juga terjadi cekcok antara polisi dengan warga. "Agiahlah kami waktu untuk menangani nyo pak," teriak warga kepada polisi. "Patahan kaki nyo pak,".
IS akhirnya berhasil dikeluarkan dari dalam rumah dan langsung dimasukkan ke dalam mobil Avanza hitam. Polisi hendak membawanya ke kantor Polres Padang Pariaman. Sepanjang jalan mobil Avanza dikerubungi warga, tak sedikit yang mencoba menghalangi.
Proses penangkapan tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari sempat disiarkan secara langsung melalui akun Facebook @bang_pe. Penangkapan perlaku diawali denga beberapa warga yang duduk di dekat rumah yang tidak berpenghuni.
Mereka penasaran dengan rumah itu dan inisiatif untuk memeriksanya. "Lah kita periksa saja rumah ini," ucapnya dalam siaran langsung tersebut.
Nia Kurnia Sari, gadis 18 tahun, yang sehari-hari berjualan gorengan ditemukan tewas terkubur dalam gundukan tanah. Nia dinyatakan hilang sejak Jumat, 6 September 2024. Saat itu, ia diketahui sedang berjualan gorengan.
Tiga hari kemudian, pada Minggu, 8 September 2024, jasadnya ditemukan terkubur di lahan perkebunan di Korong Pasa Gelombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Jasad Nia Kurnia Sari ditemukan tanpa mengenakan pakaian. Kedua tangannya juga dalam kondisi terikat."Dikubur sedalam kurang lebih setinggi lutut, anak ini dikubur dengan tangan diikat," ujar kesaksian salah seorangw arga.
Setelah tersangka pembunuh Nia ditangkap, Nazaruddin kakek Nia mengatakan, sangat bahagia atas kabar penangkapan pelaku. Dia mengucapkan terima kasi kepada semua pihak yang telah membantu. "Terima kasih kepada semua pihak," katanya.
Dia berharap jika pelaku dihukum se adil-adilnya. "Kami ingin pelaku dihukum mati," ucapnya.
Pilihan Editor: Kesaksian Warga Saat Menemukan Jasad Nia Kurnia Sari, Tangan Gadis Penjual Gorengan Itu Terikat