Wali Kota Jakarta Selatan Syahrul Effendi mengatakan alasan kemanusiaan berada dibalik gagalnya penyegelan bangunan-bangunan yang berubah fungsi itu. "Usaha-usaha itu menampung ribuan tenaga kerja," kata Syahrul saat dihubungi, Rabu (5/8). Apalagi, tambah dia, dalam waktu dekat masyarakat akan memasuki bulan puasa dan lebaran.
Seharusnya, penyegelan dilakukan pada Rabu (5/8) pagi ini. Kepastian penundaan ini diungkapkan Syahrul, saat Tempo menemuinya di ruang kerja Wali Kota pada pekan lalu. Rencana penyegelan juga masih belum berubah hingga Selasa (4/8) malam. Namun tiba-tiba, pada Rabu (5/8) pagi, penyegelan mendadak dibatalkan secara sepihak. Apel upacara para polisi Pamong Praja yang biasanya dilakukan sebelum operasi dilakukan, tidak tampak sama sekali di halaman kantor Wali Kota Jakarta Selatan.
Gagalnya penyegelan diduga lantaran adanya penolakan dari ribuan karyawan di sepanjang Jalan Antasari. Koordinator Komunitas Tempat Usaha Jalan Antasari, Yusuf Indrady, bahkan mengatakan ada sekitar 1.550 karyawan yang siap pasang badan menentang rencana penyegelan itu. Menyikapi penundaan penyegelan ini, Yusuf mengaku gembira. "Kita memang meminta Pemkot menunda penyegelan sampai masa sewa selesai," kata Yusuf, Rabu (5/8).
Kata Yusuf, mayoritas tempat usaha di Jalan Antasari akan habis masa sewanya pada 2012. Dengan penundaan, pihaknya berharap tidak ada kerugian yang diderita pengusaha maupun karyawan. "Apalagi sekarang menjelang puasa dan lebaran, padahal di sini ada ribuan karyawan," lanjut Yusuf.
Meski dilakukan penundaan, Syahrul tetap berjanji penyegelan bakal tetap dilakukan. Yang pasti hingga lebaran 2009 selesai, Pemerintah Kota Jakarta Selatan tidak berencana melakukan penyegelan. "Kapan tanggal pastinya belum diputuskan," kata Syahrul.
AMIRULLAH