TEMPO.CO, Jakarta - Eks Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rieswin Rachwell, menyoroti minimnya inisiatif KPK dalam menindaklanjuti dugaan gratifikasi pesawat jet pribadi yang ditumpangi Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Rieswin mengungkapkan saat ia masih menjadi penyidik KPK, kasus gratifikasi umumnya memang tidak melibatkan penyelenggara negara secara langsung. Berdasarkan kasus-kasus gratifikasi yang pernah ia tangani, kasus gratifikasi itu banyak melibatkan keluarga dari penyelenggara negara.
“Sudah banyak contoh pemberian suap, gratifikasi, itu memang jarang diberikan ke pejabatnya langsung. Pasti biasanya lewat keluarga, lewat ajudan, lewat pembantu, lewat Pekerja Rumah Tangga (PRT). Itu sudah banyak sekali kasusnya di KPK,” kata Rieswin dalam diskusi Marah-Marah kepada Private Jet dan Fufufafa di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, 12 September 2024.
Menurut dia, KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi lebih jeli dalam melihat kasus dugaan gratifikasi yang melibatkan anak bungsu Presiden Joko Widodo itu. Secara delik, mungkin memang tidak menyasar langsung bahwa Kaesang adalah subjek hukumnya.
Namun, Rieswin mengingatkan bahwa ayah Kaesang adalah presiden, abang Kaesang adalah Eks Wali Kota Solo dan abang iparnya adalah Wali Kota Medan.
“Jadi, memang itu bukan gratifikasi Kaesang. Tetapi itu gratifikasi untuk keluarga Kaesang yang kini menjadi penyelenggara negara atau pegawai negeri. Jadi KPK punya wewenang untuk menyelidiki dugaan gratifikasi kepada bapaknya, abangnya atau abang iparnya dalam bentuk penyeweaan atau peminjaman pesawat jet itu melalui Kaesang,” ucapnya.
Masyarakat Indonesia saat ini menyoroti anak bungsu Jokowi, Kaesang dan menantunya Bobby Nasution. keduanya, bersama istri mereka diketehui pernah naik pesawat jet pribadi. Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, menggunakan jet pribadi jenis Gulfstream G650 dengan nomor penerbangan N588SE. Keduanya diketahui terbang ke Amerika Serikat.
Adapun Bobby bersama istrinya Kahiyang yang tak lain adalah anak Presiden Jokowi, naik jet pribadi dari eks Bandara Polonia Medan yang kini menjadi Lanud Soewondo.
Pilihan Editor: Kejar Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang dan Bobby, Ketua KPK: Lebih Cepat Lebih Bagus