TEMPO.CO, Cilegon- Tiga dalang pembunuhan sadis bocah berinisial APH yang ditemukan tewas di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, mengakui mereka memiliki motif dan peran sendiri sendiri dalam menghabisi nyawa anak perempuan berusia lima tahun itu. Tiga tersangka pembunuhan, RH (38 tahun), SA (38 tahun) dan ME (36 tahun) merupakan teman ibu APH berinisial A.
"Saya kesal dan cemburu dengan A, dia sering jalan bareng dengan SA," ujar RH, otak penculikan dan pembunuhan sadis itu saat dihadirkan di Polres Cilegon, Senin 23 September 2024.
Wanita yang mengaku telah memiliki dua anak ini mengakui ia punya hubungan istimewa dengan SA. Dalam kasus penculikan dan pembunuhan APH, RH berperan inisiator sebagai eksekutor. Dia disebut mengajak EM untuk terlibat dalam pembunuhan itu. RH jugalah yang memukul tubuh bocah itu dengan Shockbeaker.
"Shockbeaker memang sudah ada sejak lama, jadi spontan saja pukul ke badan korban," kata RH sambil menundukan kepala.
Adapun EM, mengaku diajak RH dengan iming-iming akan diberi uang Rp 50 juta. Dia juga mengaku sakit hati dengan A, karena sering memarahi dan membentak anaknya.
EM berperan mengeksekusi APH menutupi wajah korban dengan bantal lalu mendudukinya dan berusaha menghilangkan jejak pembunuhan tersebut. "Saya marah dan kesal dengan ibu korban. Dia sering banget marahi dan bentak anak saya," ujar wanita berambut panjang lurus ini.
Adapun SA mengaku kesal dan cemburu dengan A, karena dekat dengan RH. Dia mengaku sudah menjalin hubungan terlarang dengan RH dua tahun terakhir ini. "Iya saya cemburu karena RH dekat dengan A," ucapnya.
Dalam pembunuhan ini, SA berperan mengeksekusi korban dengan cara membekap dan membuang jenazah korban." Tapi saya tidak ikut membunuh, hanya membuang mayatnya saja," kata perempuan beranak dua ini.
Selanjutnya, kronologi kejadian