Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendamping Duga Korban Pelecehan Admin Medsos Pendukung Ganjar-Mahfud Tak Hanya Satu

image-gnews
Ilustrasi merekam orang mandi lewat ponsel. Sumber: asiaone.com/The Strait Times.
Ilustrasi merekam orang mandi lewat ponsel. Sumber: asiaone.com/The Strait Times.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang admin akun media sosial Tim Penguin Nasional (TOPAN) diduga melakukan pelecehan seksual. Akun media sosial ini dikenal sebagai pendukung pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden Mahfud MD pada pemilihan presiden 2024.

Dugaan pelecehan ini pertama kali mencuat ke publik saat akun media sosial X milik seseorang bernama Haisa mengunggah tangkapan layar kesaksian perempuan berinisial K. “Aku sudah dapat consent dari korban dan diperbolehkan untuk up ini ke Twitter (atau X),” tulis akun milik Haisa pada Sabtu, 19 Oktober 2024. 

Dalam unggahan itu, K menceritakan dugaan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) yang dia alami. Ia mengatakan dirinya mulai berinteraksi dengan admin berinisial A tersebut melalui sebuah server di media sosial Discord.

Mulanya, semua interaksi berjalan normal dan sewajarnya. Namun, menurut K, admin A mulai mengungkapkan ucapan-ucapan yang menjurus ke arah seksual. Pelaku juga disebut mengajak K menginap atau staycation

K mengaku tidak nyaman dengan interaksi itu. Menurut kesaksian K, admin A bersikap manipulatif dan mulai menerornya. “Dia membuat situasi 'menakutkan' untuk aku bahkan membicarakan dia ke orang lain,” demikian tulis K dalam tangkapan layar yang dibagikan Haisa.

K pun sempat memutuskan untuk menghapus akunnya. “Tapi somehow dia mencoba reach out di media sosial lainnya.”

Korban Tak Hanya Satu

Sementara itu, Haisa, yang menjadi pendamping korban, menyatakan korban diduga tak hanya satu. “Setelah kami up di Twitter (sekarang X), ternyata banyak korban lain yang menghubungi,” kata Haisa kepada Tempo, Kamis, 24 Oktober 2024.

Lebih lanjut, pelecehan seksual ini diduga tak hanya terjadi di ranah digital. “Beberapa dari mereka memberikan kesaksian bahwa pernah merasa dirugikan di dunia nyata,” ucap Haisa. Namun, dari belasan orang yang telah menghubungi tim pendamping korban, hanya dua yang bersedia membagikan kesaksian soal dugaan pelecehan ini. 

Menurut Haisa, secara garis besar, modus yang dilakukan admin A hampir sama. Pada interaksi awal, pelaku disebut memanipulasi korban dengan menceritakan kisah sedih untuk membuat korban berempati. Kemudian, pelaku diduga melontarkan ucapan-ucapan seksual hingga mengirimkan foto-foto tak pantas. "Setelah itu ada ajakan-ajakan bertemu di ruang privat," kata Haisa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain K, seorang perempuan berinisial S juga mengaku dirinya merasa dirugikan oleh admin A. Bedanya, S mengalami pelecehan ketika berinteraksi dengan pelaku di dunia nyata. 

Pendamping korban yang lain, Kiwi, mengatakan pelaku memaksa S untuk melakukan tindakan seksual yang tak senonoh. Namun, Kiwi tidak merinci seperti apa tindakan itu. “Tindakan tersebut meliputi kontak fisik yang berlebihan, dan itu semua terjadi di bawah pengaruh alkohol,” tutur Kiwi. Menurutnya, admin A juga meneror media sosial S. 

Tindak Lanjut Akun Tim Penguin Nasional

Kiwi mengatakan korban dan tim pendamping sudah dihubungi oleh ketiga admin Tim Penguin Nasional lainnya. Mereka telah melakukan diskusi bersama dalam sebuah forum kecil. Menurut Kiwi, dari hasil diskusi tersebut, ketiga admin sepakat untuk menonaktifkan dan memutus akses admin A secara permanen dari akun X maupun Discord TOPAN. 

Selain itu, para admin juga menegaskan tidak memberikan toleransi terhadap segala jenis tindakan kekerasan seksual. “Kami berkomitmen dalam menciptakan ruang aman bagi semua pihak dan tidak akan mentolerir setiap tindakan Kekerasan Seksual dalam bentuk apapun,” demikian tertulis di akun @timpenguinnas pada 19 Oktober 2024. 

Meski begitu, satu poin yang juga disepakati dari diskusi itu adalah akun TOPAN akan diistirahatkan sementara. “Akun twitter Tim Penguin Nasional akan cooldown untuk sementara waktu sampai waktu yang ditentukan,” tutur admin TOPAN melalui akun X. 

Tempo telah melakukan upaya konfirmasi lanjutan kepada akun Tim Penguin Nasional. Namun, hingga berita ini ditulis, admin akun tersebut belum memberi respons. 

Pilihan Editor: Tim Monitoring KPK Kecelakaan di Bali, Kapal yang Ditumpangi Terbalik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dugaan Pelecehan Seksual di UPH, Komnas Perempuan Sebut Satgas Wajib Edukasi Korban

15 jam lalu

Kampus UPH. Foto : Istimewa
Dugaan Pelecehan Seksual di UPH, Komnas Perempuan Sebut Satgas Wajib Edukasi Korban

Komnas Perempuan mengatakan, dugaan pelecehan seksual oleh dosen kepada mahasiswanya ini harus dibawa ke ranah hukum untuk jadi pembelajaran.


Komnas Perempuan Minta UPH Bawa Kasus Pelecehan Seksual ke Ranah Hukum

1 hari lalu

Komnas Perempuan bersama Komnas HAM, KPAI dan KND menggelar konferensi pers guna mendesak DPR segera membahas dan mengesahkan RUU PPRT. Konferensi pers tersebut digelar di kantor Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Jum'at, 19 Juli 2024. Tempo/Fauzi Ibrahim
Komnas Perempuan Minta UPH Bawa Kasus Pelecehan Seksual ke Ranah Hukum

Salah satu dosen piano di UPH inisial MS diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswanya.


Anak-anak Sean 'Diddy' Combs Rilis Dukungan untuk Sang Ayah: Kebenaran Akan Menang

2 hari lalu

Sketsa persidangan Sean
Anak-anak Sean 'Diddy' Combs Rilis Dukungan untuk Sang Ayah: Kebenaran Akan Menang

Ketujuh anak Sean 'Diddy' Combs menegaskan dukungan penuh mereka di tengah masalah hukum yang menyeret sang ayah.


Bukan Hanya MS, Diduga Ada 2 Dosen UPH Lagi yang Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa

2 hari lalu

Kampus UPH. Foto : Istimewa
Bukan Hanya MS, Diduga Ada 2 Dosen UPH Lagi yang Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa

HE, alumni Universitas Pelita Harapan (UPH) dari program studi musik mengungkapkan ada dua dosen yang pernah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.


Polisi Masih Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual di SMA di Pekalongan, Akui Ada Kesulitan dalam Pemeriksaan Saksi

3 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Polisi Masih Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual di SMA di Pekalongan, Akui Ada Kesulitan dalam Pemeriksaan Saksi

Polres Pekalongan Kota mengatakan adanya kesulitan dalam penyelidikan dugaan pelecehan seksual di sebuah SMA di Pekalongan. Hal ini karena pelapor masih memiliki aktivitas sekolah.


UPH Konfirmasi Adanya Kasus Pelecehan Seksual yang Dilakukan Salah Satu Dosen Musik, Ini Kronologinya

3 hari lalu

Kampus UPH. Foto : Istimewa
UPH Konfirmasi Adanya Kasus Pelecehan Seksual yang Dilakukan Salah Satu Dosen Musik, Ini Kronologinya

UPH mengatakan telah menerapkan sanksi administratif berat kepada MS pada 16 Oktober 2024 lalu. Kini MS sudah tidak lagi menjadi dosen di UPH.


Dosen Piano di Kampus Swasta Tangerang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Selama Bertahun-tahun

4 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. sfgate.com
Dosen Piano di Kampus Swasta Tangerang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Selama Bertahun-tahun

MS diduga melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswanya selama bertahun-tahun


Ganjar-Mahfud Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Subianto

7 hari lalu

Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo setelah menghadiri sidang promosi doktor Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat, 18 Oktober 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Ganjar-Mahfud Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Subianto

Ganjar mengatakan akan menghadiri pelantikan Prabowo kecuali ada perintah dari partainya, PDIP, karena semua partai sibuk menghadapi pilkada.


Dr. Dre Dituntut Mantan Terapisnya atas Tuduhan Pelecehan dan Kekerasan

8 hari lalu

Dr. Dre. forbes.com
Dr. Dre Dituntut Mantan Terapisnya atas Tuduhan Pelecehan dan Kekerasan

Rapper Dr. Dre dituntut 10 juta dolar AS oleh mantan terapisnya atas tuduhan pelecehan dan kekerasan.


Sean 'Diddy' Combs Hadapi Tuduhan Baru Pelecehan Seksual dan Pemerkosaan 6 Korban

10 hari lalu

Sean
Sean 'Diddy' Combs Hadapi Tuduhan Baru Pelecehan Seksual dan Pemerkosaan 6 Korban

Gugatan terbaru Sean 'Diddy' Combs, ia dituduh melakukan pelecehan dan pemerkosaan terhadap perempuan dan laki-laki.