TEMPO Interaktif, Jakarta - Pencuri saat ini sudah menjelajahi dunia Internet banking. Kasus terbaru menimpa AS dan WRS di Jakarta. Pelakunya, EYN, membobol user id milik korban dan mengacak PIN menggunakan data-data pribadi korban.
Pada tanggal 4 September 2009 ketika AS bertransaksi lewat Internet banking, ia menemukan saldonya telah berkurang sebanyak Rp 60 juta. Setelah dicek terjadi beberapa transfer ke rekening yang tidak dikenal dan tanpa sepengetahuannya.
Hal yang sama menimpa WRS. Pada tanggal 29 Agustus 2009 dan 6 September 2009 saldo di rekeningnya berkurang Rp 610 ribu.
"Kebiasaan nasabah bank menggunakan data-data kelahiran sebagai PIN atau password memudahkan tersangka menjalankan aksinya," kata Kepala Satuan Cyber Crime Ditkrimsus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Winston Tommy Watuliu.
Barang bukti yang disita dari tersangka, yakni satu unit laptop merk Acer Aspire 3000, satu unit modem Siera Wireless, satu buah Flasdisk USB kapasitas 8 GB, dan satu unit HP merek Sony Ericsson type W960i.
Tersangka EYN saat ini sudah dalam tahap penyidikan, dan menunggu proses penuntutan. Soal kemungkinan tersangka kenal dengan orang dalam bank yang dibobol, kepolisian masih mengusutnya.
MAHARDIKA SATRIA HADI