TEMPO Interaktif, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo belum menunjuk orang baru sebagai pelaksana harian Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menyusul penahanan Sarwo Edhi. “Masak langsung saya tunjuk. Penahanannya saja baru tadi malam,” ujar Fauzi Bowo, Jumat (19/2).
Fauzi mengatakan pelaksana harian akan ditentukan setelah ia menemukan orang yang dinilai mampu menggantikan fungsi kerja sebagai Sekretaris Dewan. Yang terang, kata dia, kasus tersebut tidak begitu saja didiamkan oleh pemerintah. “Bantuan hukum telah kami berikan,” ujarnya.
Sarwo Edhi ditahan Kejaksaan Agung malam tadi. Ia diduga terlibat praktek korupsi senilai Rp 25 miliar dalam proyek kajian kapasitas lembaga DPRD DKI Jakarta yang dilaksanakan pada tahun 2008. Kasus ini juga menjerat dua tersangka lain. Mereka adalah pejabat pembuat komitmen, Aries Halawan, dan Abdul Haris Mughni, pihak rekanan.
Fauzi Bowo mengaku menghormati proses hukum yang berjalan. Setiap penyalahgunaan wewenang, katanya, tentu harus ditindak sesuai ketentuan. Meski demikian, ia mengingatkan agar proses hukum tersebut dilaksanakan dengan baik. “Sehingga ada unsur peradilan yang baik,” ujarnya.
RIKY FERDIANTO | ISMA SAVITRI