Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dulmatin Tinggal di Pamulang Sejak Tahun Lalu

image-gnews
Dulmatin
Dulmatin
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tersangka teroris Dulmatin alias Joko Pitono menetap di Pamulang Banten sejak tahun lalu. Menurut Ketua RT4 RW4, Kelurahan Pinang Benda, Pamulang, Mawi Hartono, dia menetap di wilayahnya mulai 13 April 2009.

Dia melapor dengan Kartu Tanda Penduduk bernama Yahya Ibrahim, kelahiran Jakarta 2 Januari 1973 dan beralamat di Jalan Masjid Fathul Ghofur RT1 RW4 Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur. "Itu seminggu setelah dia tinggal di sini," kata Mawi, 41 tahun, di beranda rumahnya, Rabu (10/3).

Yahya tinggal di kontrakan milik Karsana, 35 tahun, di Gang Salak 5, kurang dari 1 kilometer dari warung internet Multiplus, tempat kematiannya. Menurut Karsana, Yahya datang sendirian mencari kontrakan. "Mengaku kerja di show room motor di Ciputat," katanya.

Yahya kemudian mengajak serta Umar dan Muhamad Subqha tinggal bersamanya. Umar mengaku sebagai mahasiwa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah dan dan Subqha kerja bersama Yahya menjual motor.

Beberapa bulan kemudian, istri Yahya yang biasa dipanggil Bu Pat datang. Yahya menyewa unit kontrakan lain seharga Rp 350 ribu per bulan milik Karsana untuk ditempati dua kawannya. Anaknya yang dipanggil Rumaisyah, 2 tahun, juga sempat terlihat di sana.

Karsana mengatakan Subqha diusir warga pada awal 2010 karena kerap berhubungan dengan istrinya, yang datang kemudian, di muka umum. Yahya cs cabut dari petakan itu pada 21 Februari lalu. "Bilangnya pulang ke Lampung karena orang tuanya sakit," kata Karsana.

Selama tinggal di Gang Salak, Yahya cs berhubungan baik dengan warga. Walaupun tidak banyak bergaul, Yahya dikenal ramah. "Tiap lewat pasti negor," kata Mawi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kontrakan Yahya kerap disambangi tamu-tamu yang dandanannya mirip: berbaju gamis, penutup kepala dan celana gantung. Dua di antaranya, kata Mawi, adalah tersangka teroris yang tertembus peluru polisi di Gang Asem kemarin. "Datangnya selalu pakai motor (suzuki) thunder biru di ada di TV itu," ujarnya.

Sejak kepergian Yahya cs, tidak terdengar kabar dari mereka. Mawi baru kembali mendengar nama itu dari seorang anggota Detasemen Khusus 88 yang datang mencari warga bernama Yahya Ibrahim pekan lalu. Mengiyakan, Mawi makin yakin saat pria itu menanyakan apakah istri Yahya bercadar. Ahad lalu, polisi itu kembali mendatangi rumah sang Ketua RT. "Dia menunjukkan dua foto dari HP-nya, foto Yahya dan Subqha," kata Mawi.

Di hari-hari itu, diperkirakan Dulmatin alias Yahya Ibrahim masih berada di Pamulang. Jumat malam lalu, Junaidin, 38 tahun, sopir taksi yang mangkal di depan Multiplus sempat ditegur Dulmatin. Dia mencari kontrakan di sekitar tempat itu. "Logatnya Melayu," kata Junaidin.

Dulmatin sempat memintanya mengantar mencari kontrakan. Namun ditolak Junaidi karena sudah terlampau malam. "Setelah itu dia masuk ke warnet," katanya.

Junaidin mengatakan hampir tiap malam sepekan terakhir, pria itu selalu menyambangi warnet tersebut. Biasanya, dia masuk warnet bersama dua rekannya. "Saya yakin itu orang yang ditembak Densus, setelah lihat gambarnya," katanya.

REZA M

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Salah Abdelsalam. Foto : Wikipedia
Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup


Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Sketsa seniman pengadilan Prancis Elisabeth de Pourquery yang menunjukkan Salah Abdeslam, salah satu tersangka kelompok yang diduga melakukan serangan Paris November 2015, dipajang di atas meja selama wawancara dengan Reuters di rumahnya di dekat Paris, Prancis, 27 September. 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang


Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Polisi Prancis dengan perisai pelindung berjalan di antrean dekat gedung konser Bataclan menyusul penembakan fatal di Paris, Prancis, 14 November 2015. Orang-orang bersenjata dan pengebom menyerang restoran, bar, dan gedung konser yang ramai di lokasi sekitar Paris pada Jumat malam, menewaskan puluhan orang dalam apa yang digambarkan oleh Presiden Prancis sebagai serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya. [REUTERS/Christian Hartmann/File Foto]
Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.


Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Sebuah mobil menabrak van polisi di Avenue des Champs-lysees di Paris. REUTERS
Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.


Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah


Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.


Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Peringatan yang dikeluarkan polisi Prancis lewat twitter tentang Salah Abdeslam, tersangka pelaku teror di Paris, pada November 2016. Salah Abdeslam ditangkap polisi antiteror Belgia, pada 18 maret 2016. REUTERS/POLICE NATIONALE
Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.


Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Pastor Abbe Jacques Hamel (kiri). Gereja Gambetta di Saint-Etienne-du-Rouvray. mirror.co.uk
Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.


Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Seorang polisi berjaga di depan Balai Kota setelah dua penyerang menyandera lima orang di Gereja Saint-Etienne-du -Rouvray, Normandy, Prancis, 26 Juli 2016. Ini merupakan serangan teroris kedua di Prancis selama bulan Juli. REUTERS/Pascal Rossignol
Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.


JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

16 Juli 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto
JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.