TEMPO Interaktif, Tangerang - Kondisi belajar - mengajar siswa sekolah dasar di Kabupaten Tangerang memprihatinkan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya ruang kelas yang masih rusak dan tidak layak tapi belum juga diperbaiki.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang dari total 750 gedung sekolah dasar negeri, sebanyak 1.460 ruang kelas rusak berat dan rusak ringan.
Lebih parah lagi, kerusakan setiap hari bertambah parah, mengingat curah hujan dalam satu tahun terakhir ini tinggi. ”Cuaca memang memiliki andil besar atas kondisi gedung,” ujar Kepala Bidang Perencanaan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Wahyono, kepada Tempo akhir pekan lalu.
Menurut Wahyono, dari total 1.460 ruang kelas tadi, sebanyak 478 masuk kategori rusak berat dan 984 rusak sedang dan ringan. Sedangkan yang sudah baik atau layak huni sebanyak 3.405 ruang kelas.
“Sangat tidak mungkin kami memperbaiki ruang kelas yang rusak berat sekaligus,”katanya. Pasalnya, minimnya anggaran untuk perbaikan fisik sekolah sehingga Dinas Pendidikan terpaksa mendahulukan perbaikan terhadap kerusakan ruang kelas yang sudah mendesak saja.
Dijelaskan Wahyono, meski pendidikan mendapatkan anggaran hingga 30 persen dari total Rp 1,6 triliun APBD tahun 2009, dana itu masih jauh dari cukup. Persoalannya, alokasi untuk perbaikan fisik sekolah hanya 10 persen.
“Jadi jangan lihat 30 persennya, karena itu sudah termasuk anggaran belanja dan gaji pegawai dan guru. Anggaran untuk perbaikan fisik sekolah pun masih harus berbagi antara SDN, SMPN dan SMU,” kata Wahyono.
JONIANSYAH