TEMPO Interaktif, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo akan menandatangani nota kesepahaman (Memory of Understanding/MoU) dengan Pemerintah Kota Rotterdam hari ini. Nota ini akan terfokus ke strategi jangka panjang untuk penanganan banjir. Salah satunya terkait rencana pembuatan tanggul laut yang mengarah ke laut dalam. "Tanggul yang sudah ada selama ini dan pengurangan penggunaan air tanah baru solusi sementara dalam mengatasi banjir. Untuk jangka panjang, Jakarta perlu strategi membuat tanggul laut yang lebih kuat, mengarah ke laut dalam," kata spesialis tanggul laut Jakarta Coastal Defence Strategy, Sawarendro, Ahad (6/2).
Nota ini akan membahas bantuan teknis yang akan diberikan Pemerintahan Belanda kepada Jakarta dengan status Rotterdam-Jakarta sebagai dua sister city. Bantuan teknis berupa kajian dan rencana strategis pengamanan pantai, dalam bentuk Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS) Study.
Studi ini akan mengkaji beberapa opsi strategi tanggul laut. Di antaranya tanggul laut diintegrasikan dengan reklamasi Pantai Utara, tanggul laut berada di luar wilayah reklamasi, tanggul laut berada di luar wilayah reklamasi kecuali tanjung Priok, atau tanggul laut menghubungkan antar pulau di kepulauan Seribu. "Pemilihan letak tanggul laut akan didalami memperhatikan aspek lingkungan, keamanan, pendanaan dan kelembagaan dan aspek-aspek lain yang bisa memberikan nilai tambah terhadap keberadaan tanggul laut," tambah Sawarendro.
Sebelumnya, pada workshop yang diadakan oleh JCDS mengenai tanggul laut 1 Februari 2011 lalu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak ini mengharapkan agar tanggul bisa dimanfaatkan secara lebih luas lagi. Bekas Dirjen Bina Marga PU ini menunjuk kepada kemungkinan pemanfaatan tanggul laut sebagai jalan tol baru yang menghubungkan Timur dan Barat. "Waktu itu pemerintah menyatakan keinginan pendanaan pembangunan tanggul laut menggunakan pola kerja sama pemerintah dan swasta (Public Private Partnership)," lanjut Sawarendro menuturkan.
Ahad pagi, Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb melakukan kunjungan ke kawasan Pantai Utara Jakarta. Di antaranya tanggul dekat Pantai Bende dekat Kuburan Belanda Ancol, kawasan Sunda Kelapa dan kawasan kota lama (Kota Tua). Dalam kunjungan Ahmed mengobservasi potensi banjir Jakarta, rob yang sering terjadi di Utara Jakarta dan kondisi tanggul laut yang sudah ada di Ancol.
Sama seperti Rotterdam, Jakarta termasuk delta. Sekitar 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan air laut dan air sungai. Sedang kondisi 13 sungai di Jakarta sudah buruk. Penurunan muka tanah di Jakarta Utara sendiri saat ini memiliki kecepatan antara 5 sampai 10 cm per tahun. Padahal pemanasan global membuat air laut meningkat sekitar 6 mm per tahun.
MoU ini merupakan tindak lanjut penandatangan konvensi perubahan iklim di Kopenhagen Desember lalu yang diantaranya ditandatangani burgemeester (Wali Kota) Rotterdam Ahmed Aboutaleb dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
ARYANI KRISTANTI