TEMPO Interaktif, Jakarta - Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana menerapkan kebijakan parkir off street di kawasan Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Jakarta Timur. Rencana itu muncul setelah kebijakan serupa dianggap berhasil mengatasi masalah lalu lintas di Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir Dinas Perhubungan DKI Jakarta Enrico Vermy, saat ini instansinya masih membahas rencana parkir off street di jalan yang terbentang dari Cawang hingga Terminal Kampung Melayu itu. Masalah utama yang dihadapi adalah di kawasan itu tak ada gedung parkir untuk mendukung rencana parkir off street. "Kami sedang mencari solusinya," katanya.
Baca Juga:
Untuk kebijakan parkir off street di Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk, Dinas Perhubungan menyiapkan enam gedung yang mampu menampung 5.126 kendaraan roda empat dan 3.322 kendaraan roda dua. Keenam gedung itu adalah gedung PT Pelni, Plaza Hayam Wuruk, Plaza Gadjah Mada, Lindeteves Trade Center, Hotel Grand Palagon, dan Kompleks Duta Merlin.
Enrico menyatakan pemberlakuan parkir off street terbukti bisa memecahkan masalah kemacetan lalu lintas hingga 70 persen. "Wajar saja jadi lancar. Parkir on street memakan dua lajur jalan dari empat lajur yang tersedia," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, jalan di depan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kemarin terlihat bersih dari parkir on street. Belasan petugas terlihat berjaga-jaga di titik-titik rawan kemacetan. Dua mobil polisi dan mobil derek milik Dinas Perhubungan bersiaga di depan gedung PT Pelni.
Baca Juga:
Rencananya, awal 2012, kondisi trotoar di Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk akan dipercantik. Pemerintah akan melaksanakan penghijauan dengan meletakkan tanaman dalam pot dan menanam pohon.
HERU TRIYONO