TEMPO Interaktif, Jakarta - Apes benar nasib Asep Ruslan, 49 tahun. Hanya selang beberapa menit, dia yang mengendarai sepeda motor jenis bebek menabrak dua mobil.
Peristiwa itu sebenarnya bisa saja dihindari andai Asep tidak berusaha menghindar dari tabrakan yang pertama. Mengaku panik setelah menabrak mobil jenis Hyundai Getz hijau di Jalan Kebon Sirih, dia melarikan diri ke arah Jalan Medan Merdeka Selatan.
Asep menerobos gedung DPRD dan Balai Kota. Diduga karena tidak fokus menyetir, Asep pun kembali menghantam mobil jenis Toyota Avanza yang sedang melintas di depan Balai Kota. "Saya hanya berusaha mengamankan motornya. Tadi kan dia nabrak mobil. Terus mau damai, eh malah kabur," kata Setiaji, petugas Satuan Polisi Pamong Praja DPRD DKI Jakarta.
Ahmad Khairi, pengendara mobil pertama yang ditabrak, membenarkan kalau dia bermaksud damai. Apalagi hanya lampu belakang mobil saja yang pecah.
Kini, malah Asep terbelit masalah lebih besar karena kerusakan pada mobil Toyota Avanza lebih parah: kaca depan pecah dan bodi kiri penyok. “Diajak damai tidak mau. Ya sudah, biar polisi saja yang selesaikan,” kata petugas kepolisian yang diperbantukan di Balai Kota, Moch Nor, sambil menggiring Asep ke Markas Polsek Gambir.
Peristiwa itu memancing perhatian puluhan pegawai negeri sipil. "Kirain ada yang maling motor,” kata seorang di antaranya.
ARYANI KRISTANTI