TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta maaf kepada warga Jakarta karena menambah kemacetan akibat penggalian gorong-gorong di Jalan Sudirman akhir-akhir ini. Kemacetan itu sebenarnya sudah diprediksi, tetapi koordinasi dan sosialiasi kurang maksimal sehingga masyarakat pengguna jalan harus mengalami kemacetan parah.
"Kami meminta maaf. Namun kini kami sudah melakukan sejumlah perbaikan. Ke depan, kami akan lebih memperhatikan keamanan dan keselamatan pengguna jalan dalam setiap pembangunan," kata Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono di Balai Kota DKI, Jumat, 28 Oktober 2011.
Pristono mengakui, sebelum melakukan pembangunan infrastruktur, harus dilakukan manajemen lalu lintas selama pembangunan. "Sebenarnya ada tiga ketentuan yang harus diperhatikan dalam pembangunan yang memakai badan jalan," kata dia.
Pertama, jika memakai badan jalan, maka kapasitas jalan yang ada harus diupayakan tidak mengalami pengurangan karena dilakukan pengalihan arus. Kedua, jika memang terpaksa harus memakai badan jalan, maka pembangunan itu dilakukan pada malam hari.
Ketiga, jika memerlukan waktu untuk pengeringan selama 2-3 hari, maka pengeringan itu diupayakan jatuh pada akhir pekan. "Dengan demikian gangguan terhadap arus lalu lintas akan bisa diminimalisir," Pristono menambahkan.
Di kesempatan sama, Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Novizal mengatakan pekerjaan penggalian gorong-gorong itu sudah dilakukan koordinasi. Namun karena waktunya mepet dengan penyelenggaraan SEA Games XXVI, maka pekerjaan terus dilakukan walau koordinasi belum maksimal. "Kami juga akan terus melakukan sosialisasi agar pengendara merencanakan perjalanannya," kata Novizal.
ARYANI KRISTANTI