TEMPO Interaktif, Jakarta - Juru bicara Tim Brawijaya IV yang menjadi kuasa hukum untuk Pangudi Luhur, Allova Mengko, mengatakan bahwa sebelum penusukan Raafi Aga Winasya Benjamin terjadi, tidak ada insiden perempuan yang tersenggol dan jatuh.
"Tidak ada perempuan satupun. Tidak ada perempuan yang kesenggol dan jatuh," kata Allova saat dihubungi, Senin, 21 November 2011.
Berdasarkan penelusuran Tempo, sejumlah saksi menyebut ada perempuan bernama Violetha Caecilia Maria Constanza alias Connie yang terjatuh lantaran kesenggol. Connie adalah istri dari Febrie Awan. Keduanya tergabung dalam organisasi 234 Siliwangi Club, organisasi di bawah naungan Pemuda Pancasila yang dipimpin Japto Soerjosoemarno. Baca Majalah Tempo Edisi 21 November 2011.
Allova meyakini dari keterangan saksi siswa di Pangudi Luhur, insiden perempuan yang jatuh tersebut tidak ada. Padahal, insiden jatuhnya Connie diduga menjadi pemicu perkelahian yang berujung pada penusukan Raafi.
Menurut Allova, pemicu sebenarnya pada malam itu orang-orang dari kelompok Febrie yang memancing siswa Pangudi Luhur untuk bertengkar. Pada saat berada di area panggung, ada seorang dari kelompok Febrie merangsek dan menyenggol-nyenggol.
"Saat itu mereka lagi berjoget, membuat lingkaran di panggung," katanya. Dari senggolan, kemudian orang tersebut memukul salah seorang siswa Pangudi Luhur, seterusnya pertengkaran terjadi.
"Memang mereka (kelompok Raafi--red) dipancing untuk berkelahi," kata Allova. Allova mengatakan bahwa untuk menyampaikan kronologi versi saksi Pangudi Luhur, timnya akan menggelar konferensi pers. "Paling cepat Rabu," katanya.
ANANDA BADUDU