TEMPO.CO, Jakarta - Pengemudi mobil Xenia yang menabrak 13 orang, Afriani Susanti, 29 tahun, dikenal sebagai anak penurut dan rajin. Bahkan, tetangga mengenal Afriani sejak kecil rutin mengaji di musala dan menggunakan kerudung sejak SMA.
"Makanya, saya heran lihat foto dia enggak pake kerudung," ujar warga yang namanya tidak mau disebutkan ini, Senin, 24 Januari 2012. Tak heran jika banyak warga yang kaget mendengar kecelakaan tersebut.
Afriani Susanti, 29 tahun, merupakan tersangka pengemudi Xenia yang menabrak 13 orang di Jalan M.I. Ridwan Rais, Ahad, 22 Januari 2012. Afriani diketahui mengendarai mobil Daihatsu Xenia hitam dengan pelat nomor B 2479 XI dengan kecepatan kurang lebih 100 km/jam. Dia juga positif mengkonsumsi narkoba dan miras sebelum menabrak ke-13 korban. Akibat kecelakaan tersebut, sembilan orang meninggal.
Afriyani adalah anak kedua dari empat bersaudara. "Ayahnya sudah meninggal pertengahan tahun 2011," tutur Ketua RT setempat, Bawuk. Oleh sebab itu, kakak Afriyani yang meneruskan bisnis keluarga, yaitu mengelola parkir di Pelabuhan Tanjung Priok bekerja sama dengan PT Pelayaran Indonesia.
Warga lain yang merupakan teman dekat ayah Afriyani mengatakan sejak itulah Afriani berubah. "Dia jadi jarang kelihatan di rumah," katanya. Afriyani juga dikabarkan kerap pulang larut malam.
Menurut dia, kehidupan ekonomi keluarga Afriyani juga mengalami perubahan. "Dua mobilnya dijual semua," katanya. Hal ini dilakukan untuk menutup biaya rumah sakit ayah Afriani.
Dia menuturkan semasa sang ayah masih ada, Afriyani adalah anak yang penurut dan rajin. "Mungkin sekarang yang ngawasin kurang," katanya.
SYAILENDRA
Berita Terkait
Dijerat Pasal Berlapis, Sopir Xenia Maut Terancam 6 Tahun Penjara
Sosok Pengemudi Xenia Maut di Mata Temannya
Sopir Xenia Maut Akui Pacu Mobil 100 KM/Jam
Pengemudi Xenia Maut Dikenal Sebagai Produser Film
Korban Tabrakan Xenia Maut Berpamitan di Facebook
Sopir Xenia Maut Cs Usai Pesta Miras dan Sabu