TEMPO.CO, Jakarta - Kereta rel listrik (KRL) ekonomi rute Bogor-Jakarta Kota tak kuat berjalan saat akan memasuki tanjakan menuju Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Selasa pagi, 15 Mei 2012. Akibatnya, sejumlah kereta di belakangnya yang akan melewati Stasiun Cikini dan Manggarai terhambat.
“Tadi, sekitar 07.23 WIB, kereta tidak kuat menanjak. Jadi mengganggu kereta di belakangnya,” kata juru bicara PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I, Mateta Rijalulhaq, saat dihubungi, Selasa, 15 Mei 2012.
Menurut Mateta, kereta ekonomi itu tidak kuat menanjak menuju Stasiun Cikini karena kelebihan beban. Kereta itu terpaksa kembali ke Stasiun Manggarai untuk mengurangi beban penumpang. “Kereta itu kembali ke (Stasiun Manggarai) dan sebagian penumpang dipindah ke jadwal kereta berikutnya,” ujarnya.
Menurut Mateta, kereta ekonomi yang sudah berusia tua itu juga menjadi salah satu faktor yang membuat kereta tidak kuat menanjak. “Karena itu, kereta ekonomi sudah harus diganti,” ujar Mateta.
Dia membantah dugaan kereta tidak kuat menanjak karena kereta kurang dirawat. “Kereta tidak mati. Kalau mati, tidak akan bisa jalan. Ini, kan, bisa kembali lagi ke (Stasiun) Manggarai,” ujarnya.
Sejumlah kereta yang jadwal keberangkatannya di belakang kereta ini terlambat jalan. Tapi Mateta menjamin hal itu tidak akan berlangsung dalam waktu lama. “Tadi, sekitar pukul 07.40 WIB, juga sudah bisa jalan lagi. Jadi setelah itu kembali normal,” ujarnya.
DIMAS SIREGAR