TEMPO.CO , Jakarta:Kriminolog dari Universitas Indonesia, Erlangga Masdiana, menilai kisruh dua kelompok massa, Forum Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila (PP), sebagai bentuk dari premanisme. Jika mereka dibiarkan, aksi serupa akan terus terjadi dan tak terkendali. “Polisi harus tegas menindak mereka agar kejadian serupa tidak berulang,” ujarnya Kamis 28 Juni 2012.
Dia menjelaskan, premanisme muncul akibat penegakan hukum yang lemah. Pemerintah dan aparat, kata dia, harus bersinergi dalam mengendalikan massa ormas tersebut. “Jika perlu, dilakukan pembubaran atau pembinaan bagi ormas yang sering melakukan keributan.”
Saling serang melibatkan puluhan orang. Kelompok FBR datang dari pos di Jalan Ruko Sabar Garuda Asri, Pondok Aren, termasuk di dalamnya Muhidin, Ketua FBR Gardu 287 Pondok Betung. Tak berapa lama kemudian, datang kelompok lain langsung menyerang, yang mengakibatkan Muhidin tewas.
Setelah kejadian, situasi makin panas. Massa yang diduga anak buah Muhidin marah dan mendatangi rumah Karnadi, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang sekaligus Wakil Ketua I Pemuda Pancasila Tangerang. Tampa kompromi, massa tersebut menyerang rumah itu dan membakar dua mobil serta satu motor. Karnadi dan keluarganya lolos dari amuk massa.
AFRILIA SURYANIS | ANANDA PUTRI | ADITYA BUDIMAN | JONIANSYAH | AYU CIPTA
Berita Terkait
Buntut Serangan ke FBR, Polda Kumpulkan Ormas
Untung Rp 50 Juta, Bandar Judi Bola Dibekuk
Polisi Periksa 12 Saksi Penyerangan Posko FBR
Polisi Bantah Ada Arak-arakan Massa FBR