TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban pembacokan, Susilo, mengaku tidak mampu membiayai perawatan dan operasi siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Mahardika itu. "Namanya juga cuma pegawai kecil. Kejadian ini mendadak pula. Jadi, kami tidak memiliki persiapan dana sama sekali," kata ibu Susilo, Suminah, Jumat, 28 September 2012.
Suminah mengatakan untuk biaya operasi Susilo saja menghabiskan dana sebesar Rp 10 juta. Biaya tersebut belum termasuk biaya rawat inap dan lain sebagainya. Biaya tersebut sontak membuat orang tua Susilo kelabakan. Maklum saja, ibu Susilo, Suminah hanya ibu rumah tangga yang tidak berkerja. Sedangkan ayah Susilo, Haryadi, bekerja sebagai pengurus Surat Tanda Kendaraan Bermotor.
"Tetapi demi anak, ya kami cari terus hingga dapat," kata Suminah. Sementara ini, teman-temas sekolah Susilo di SMK Mahardika telah menjenguk bocah berumur 15 tahun tersebut. Beberapa guru dan teman-teman Susilo juga sudah ikut menyumbang biaya perawatan dia.
Susilo adalah pelajar yang terkena sabetan celurit oleh pelajar dari sekolah lain pada Rabu, 26 September 2012 sekitar pukul 09.00. Saat itu, Susilo bersama kedua temannya, Faturohim dan Rahmat Kardin, tengah izin tidak mengikuti pelajaran demi mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu di kediaman Faturohim.
Di tengah perjalanan, salah satu di antara mereka ingin buang hajat. Mereka pun meminggirkan motor yang mereka kendarai dan buang hajat di Jalan Komodor, Halim Perdana Kusuma. Namun mendadak beberapa siswa sekolah lain tiba-tiba menyerang mereka.
Nahas, pinggang Susilo terkena sabetan benda tajam dan meninggalkan luka sedalam tiga sentimeter dengan panjang sekitar 10 sentimeter di pinggangnya. Luka sabetan itu mengenai otot besarnya yang menimbulkan pendarahan hebat.
Hingga kini Kepolisian Sektor Makasar, Jakarta Timur, belum menahan siapa pun dalam kasus penyerangan itu. "Kasus ini masih kami sidik," kata Kepala Polsek Jakarta Timur, Komisaris Edi Surasa, dalam pesan singkatnya, Jumat, 28 September 2012.
Walaupun demikian, menurut Suminah, Susilo dapat menginat wajah pelaku penyerangnya. Namun Susilo, kata Suminah, tidak mengenal siapa saja penyerang anak pertamanya tersebut.
Saat ini Susilo masih dirawat di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia. "Kondisi kesehatannya sudah semakin membaik," kata Suminah. Wakil Kepala Dinas Pendidikan Jakarta, Agus Suradika, juga telah datang untuk menjenguk Susilo pada Rabu malam lalu.
RAFIKA AULIA
Terpopuler:
Jokowi Pangkas 52 Persen Anggaran Pelantikan
Ayah FR Pengusaha di Bali
Tersangka Pembunuh Alawy Ternyata Anak Kos-kosan
Bekas Bos BNN Singapura Paksa Wanita Ini Oral Seks
Terduga Pembunuh Alawy Ditangkap di Jalan Affandi
Begini Modus Pencurian Bagasi Pesawat
Dianggap Tak Tegas, SBY Panen Pujian di Luar Negeri
Siswanya Ditangkap, Kepala SMAN 70 Datangi Polisi
Hantu Tahanan Perang Dunia II Muncul di Borneo?