TEMPO.CO, Jakarta - Annisa Azwar, mahasiswi semester IV Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yang meloncat dari angkutan kota U-10 rute Sunter-Kali Pasir meninggal pada Ahad dinihari, 10 Februari 2013. Sebelum meninggal, Annissa sempat dirawat di Rumah sakit Atma Jaya Pluit, sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja.
Saat dirawat, Annisa sempat bercakap-cakap dengan sepupunya, Rika Bandari. Rika mengatakan adik sepupunya itu tidak mampu mengenal beberapa sepupu dan temannya. "Kalau dipaksa mengingat, dia langsung pegang kepalanya sambil bilang 'Aduh Uni, kok Icha bisa lupa begini ya?'" ujar Rika menirukan Annisa. (Baca: Loncat dari Angkot, Keluarga Sangkal Annisa Paranoid)
Rika menceritakan, Annisa saat di rumah sakit lebih banyak tidur. Terkadang Annisa terbangun saat ada temannya yang menjenguk, namun tidak mengingat semua temannya. "Dokter bilangnya ada penggumpalan darah di kepala bagian depan," kata Rika saat jumpa wartawan di Direktorat Lalu Lintas Jakarta Barat, Ahad, 10 Februari 2013.
Polisi menduga Annisa nekat melompat dari angkot yang ditumpanginya itu di kawasan Jembatan Lima, Tambora Jakarta barat, karena ketakutan. Selama dirawat, Annisa mengeluhkan sakit di bagian kepala sebelah kanan akibat benturan cukup keras dengan aspal jalan. Menurut hasil visum dokter, Annisa mengalami perdarahan di bagian kepala karena ada darah masuk ke bagian batang otak. (Baca: Sopir U10 Mengaku Tak Berniat Culik Mahasiswi UI)
TRI ARTINING PUTRI | NIEKE
Berita Lainnya:
Loncat dari Angkot, Keluarga Sangkal Annisa Paranoid
Keluarga Mahasiswa UI Annisa Sayangkan Ulah Sopir
Annisa Azward Dikenal Cerdas di UI
Dekan UI Prihatin Mahasiswi Loncat dari Angkot
Sopir U10 Mengaku Tak Berniat Culik Mahasiswi UI