TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah ada praktek balas jasa dalam persetujuan proyek monorel dalam kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Balas jasa apa? Justru Edward enggak pernah dukung kami," ujarnya di Balai Kota, Kamis, 14 Februari 2013.
Edward yang disebut Ahok--panggilan Basuki--adalah Edward Soeryadjaya, bos Ortus Grup. Kelompok usaha ini sudah sepakat bekerja sama dengan PT Jakarta Monorail membangun transportasi publik berupa monorel di Ibu Kota. Masuknya Edward menggusur peluang Kalla Grup milik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Ahok memastikan bahwa dia dan Gubernur Jakarta Joko Widodo tidak pernah menjanjikan balas jasa apa pun untuk dukungan atau sokongan selama Pilkada. "Kami enggak butuh duit buat kampanye," kata Ahok. Dia juga memastikan tidak pernah meminta pihak tertentu mencarikan dana kampanye untuk mereka.
Semua perusahaan, kata Ahok, terbuka untuk berinvestasi di Jakarta. "Kami transparan," katanya. "Anda tinggal bilang mau masuk, silakan mana PT-nya, tunjukkan uangnya." Ahok memastikan semua proyek yang penting untuk khalayak akan diuji publik dan diperdebatkan secara terbuka sebelum diputuskan. Monorel sendiri akan dibangun pada Mei 2013 dan diperkirakan selesai pada 2016.
TRI ARTINING PUTRI
Berita Metro Terpopuler:
Ini Dialog Terakhir Annisa Azwar dan Sopir Angkot
Polisi: Sopir Angkot Annisa Lewat Jalur Benar
MUI Larang Rayakan Valentine
Kasus Anissa, Ini Alasan Angkot U-10 Keluar Trayek
Hotma Sitompul Bela Sopir Angkot Annisa