TEMPO.CO, Jakarta - Selain menyebabkan naiknya muka air di Bendung Katulampa, hujan yang turun di kawasan Puncak, Bogor, Senin, 4 Maret 2013, dikabarkan menyebabkan tanah longsor di Jalan Raya Puncak. Bencana tanah longsor terjadi petang tadi di kilometer 86, tepatnya di depan Wisma Kementerian Perhubungan, Kampung Lemigas, RT 01/05, Desa Tugu Selatan, Cisarua.
Tanah longsor berasal dari tebing tanah setinggi 12 meter di tepi jalan raya itu. Tidak ada korban jiwa akibat tanah longsor itu. “Tapi separuh badan jalan tertutup material tanah dan arus lalu lintas tersendat karena hanya satu lajur jalan yang bisa dilalui,” kata Innayah, 22 tahun, warga Cisarua, Senin, 4 Maret 2013.
Hujan terjadi secara sporadis di kawasan Puncak dan Bogor sepanjang Senin ini. Hujan kembali turun saat ini setelah sebelumnya pada pukul 16.00-18.00 turun cukup deras. Hujan itu pula yang menyebabkan tinggi muka air Bendung Katulampa naik dengan cepat hingga menyentuh angka 250 sentimeter atau Siaga I.
Menurut Andi Sudirman, penjaga bendung itu, ketinggian 250 sentimeter adalah yang paling tinggi selama ini. Adapun juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, “Ini level tertinggi dari peringatan dini banjir Jakarta.”
Namun, secara terpisah, Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga, Bogor, Nuryadi, mengingatkan bahwa curah hujan yang turun sepanjang Senin ini tidak tergolong ekstrem. Di pos pemantauan Katulampa, dia menyebutkan, curah hujan hingga pukul 20.00 tadi hanya 66 milimeter.
“Curah hujan baru disebut ekstrem jika lebih dari 100 milimeter per hari,” kata dia.
ARIHTA U SURBAKTI | WURAGIL