TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit menilai rencana penutupan gerbang tol Semanggi I tidak efektif dalam mengurai kemacetan. Menurut dia, penutupan gerbang Semanggi I dan dipindah ke Semanggi II hanya akan memindahkan titik kemacetan di Jalan Gatot Subroto. "Itu cuma memindahkan lokasi macet saja," katanya kepada Tempo, Rabu, 4 Desember 2013.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta PT Jasa Marga untuk menutup Pintu Tol Semanggi I. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pintu tol tersebut juga menjadi penyebab kemacetan lalu lintas di kawasan itu. (Lihat: Ahok Minta Pintu Tol Ditutup, Ini Kata Jasa Marga)
Persimpangan Plaza Semanggi dengan Pintu Tol Semanggi I itu menjadi biang kemacetan karena banyak kendaraan terbentur oleh arus lalu lintas dari arah Slipi dan Universitas Atmajaya. Lokasi Pintu Tol Semanggi I juga berdekatan dengan persimpangan, pusat perbelanjaan Plaza Semanggi, dan Hotel Crown.
Danang mengatakan, Jalan Gatot Subroto di kawasan Semanggi merupakan salah satu titik padat kendaraan di Ibu Kota. Penutupan pintu tol Semanggi I pun tidak akan efektif karena cuma memindahkan antrean kendaraan yang hendak menuju jalan tol.
Langkah efektif mengurangi macet, kata dia, adalah dengan menutup sekaligus gerbang tol Semanggi I dan Semanggi II. Padatnya kendaraan dan proses transaksi yang memakan waktu membuat antrean dan kemacetan tidak terhindarkan. “Kalau mau efektif kurangi macet ya ditutup sekaligus Semanggi I dan II itu,” katanya.
Danang mengatakan, tujuan utama jalan tol adalah untuk mengakomodasi arus lalu lintas yang terus-menerus dan dari dalam menuju luar kota dan sebaliknya. Oleh karena itu, konsep jalan tol yang ideal adalah dengan membatasi atau mengurangi ramp atau pintu keluar masuknya. Soalnya, semakin sedikit ramp, maka arus lalu lintas bakal makin lancar.
Selain itu, pemerintah juga disebutnya harus menggalakkan penggunaan Gardu Tanpa Orang (GTO) di tiap pintu tol. Penggunaan GTO diyakini bakal mengurangi proses pembayaran yang kerap memakan waktu dan menimbulkan antrean. “Jadi biar efektif (kurangi macet), tutup ramp Semanggi I dan Semanggi II, serta perbanyak gerbang GTO,” ujar Danang.
DIMAS SIREGAR
Baca juga:
Ahok: 16 Jalan Tol Idealnya Sediakan Jalur Bus
Takut Pencitraan, Ahok Ogah ke Kantor Naik Angkot
Gara-gara Rhoma Irama, Ahok Tak Berani Berjudi
Ahok-Nur Mahmudi Adu Mulut Soal Banjir