TEMPO.CO, Jakarta - Kematian Feby Lorita menggegerkan penghuni Apartemen Comfort, Cibubur, Jakarta Timur. Beberapa penghuni tak menyangka Feby tewas mengenaskan dengan kondisi tangan dan kaki terikat terkurung dalam bagasi mobilnya: Nissan March putih bernomor polisi F-1356-KA.
Tetangga mengenal sosok Feby sebagai orang baik. "Orangnya lemah lembut. Kalau ngomong, pelan. Kadang saya saja enggak mendengar omongannya," ujar Novi, 25 tahun, tetangga korban persis di samping kamarnya.
Ia menuturkan setelah polisi datang ke kamar Feby, lantai 1 Nomor 5 Blok C, untuk melakukan penyelidikan, Selasa, 28 Januari 2014, salah seorang polisi memberi tahu dirinya bahwa Feby sudah meninggal. "Saya terkejut juga dia meninggal. Saya jadi ketakutan juga tinggal sendirian di kamar," ujarnya.
Novi pun meminta temannya, Betty, untuk tidur di kamarnya. Bahkan, saking takutnya, sebelum tidur ia pun berdoa agar arwah Feby tak mengganggu dirinya. "Kak Feby jangan ganggu kami, ya. Kalau mau kasih tahu, lewat mimpi saja. Tahunya bener, Betty mimpiin Feby."
Menurut Novi, berdasarkan pengakuan Betty, dalam mimpi tersebut, muka Feby terlihat muram. Korban pun bertanya ihwal kamarnya yang berantakan. "Kenapa kamar aku kok begitu," tuturnya.
Seperti diketahui, Feby ditemukan tewas mengenaskan di dalam mobil di TPU Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Selasa silam. Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuh Feby. Pelakunya adalah Asido April Parlindungan Simangunsong alias Edo, 22 tahun. Edo membunuh Feby karena sakit hati cintanya ditolak.
ERWAN HERMAWAN
Topik Terhangat
Sinabung | Gita Wirjawan | Anggoro Dibui | Jokowi | Deddy Corbuzier|
Berita Terpopuler
Banyak Aset Adik Atut Atas Nama Airin
Di Twitter, SBY Salah Ketik Suporter Sriwijaya FC |
Di KPK, Gede Pasek Terus Sindir Demokrat
Anas dan Pasek Urus PPI dari Penjara