TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang menggenangi sebagian besar wilayah Jakarta Barat kini berangsur surut. Berkurangnya genangan saat ini menyisakan masalah lain, di antaranya lumpur endapan. "Kalau sudah surut, biasanya masalah selanjutnya itu lumpur," kata Sri Wahyuni, warga yang rumahnya kebanjiran, 50 tahun, kepada Tempo, Jumat 7 Februari 2014.
Sri mengatakan lumpur endapan selalu terjadi di kawasan tempat tinggalnya saat banjir surut. Ia sudah tujuh tahun menempati rumahnya. Pengalamannya, lumpur endapan berwarna hitam lebih sulit dibersihkan dibandingkan lumpur berwarna cokelat.
Pantauan Tempo, wilayah RT 04 RW 01, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, masih tergenang air 10-20 sentimeter. Genangan dari luapan Kali Angke tersebut berwarna hitam dan cenderung licin di beberapa tempat lantaran adanya lapisan lumpur di dasarnya. Bau amis dan busuk pun bercampur dan menguar di udara.
Genangan air berwarna hitam terlihat dari noda yang berbekas di dinding bagian luar rumah warga. Di bagian dalam, noda bekas banjir tak seberapa parah karena sebagian besar rumah di lingkungan tersebut telah ditinggikan oleh pemiliknya.
Menurut Sri, dirinya harus memutar otak untuk mengakali perabotannya agar tak terendam air ketika banjir tiba, serta mengikat perabotan yang berpotensi hanyut. Sri mengaku pernah lupa mengikat rak piringnya saat banjir pada 2013 lalu. Akibatnya, perabotan dan beserta barang pecah-belahnya rusak hingga tak bisa digunakan lagi. "Bau amisnya masih menempel terus, susah dihilangkan," ujar Sri. (Baca juga: Jokowi Mengklaim 'Habis-habisan' Hadapi Banjir)
LINDA HAIRANI
Berita Lainnya:
Aksi Heroik Asal Mula Nama KRI Usman Harun
Singapura Diminta Hormati Aturan Indonesia
Dosa-dosa Adnan Buyung Menurut Andi Arief
Staf SBY Tuding Adnan Buyung Jadi Beban Bangsa
3 Alasan Game Flappy Bird Mendunia
Ratu Atut Punya Pulau? Pengacara: Ngecap!