TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang Blok 3 Pasar Senen, Jakarta Pusat, yang kiosnya ludes terbakar mengeluhkan lokasi penampungan sementara yang masih dalam tahap undian. Menurut mereka, jumlah kios sebelum kebakaran tidak sebanding dengan jumlah kios yang tersedia di lokasi penampungan.
"Kios saya yang terbakar delapan unit, tapi cuma dapat satu unit kios di Blok 5," kata Asni Sutarno, pedagang tekstil, di sela-sela proses undian, di Gelanggang Olahraga Senen, Jakarta, Sabtu, 3 Mei 2014.
Sebelumnya, ribuan pedagang korban kebakaran Blok 3 Pasar Senen mengikuti undian lapak. Undian digelar untuk menentukan apakah pedagang yang kiosnya ludes setelah kebakaran hebat yang melanda Pasar Senen. Hampir dua pertiga dari 3.096 tempat usaha Blok 3 hangus terbakar pada 25 April 2014 lalu. Rencananya mereka akan ditampung sementara di Blok 5 Pasar Senen.
Asni mengatakan jumlah kios yang tersedia terlalu sedikit dengan jumlah korban dari pedagang. Hal itu, kata dia, bisa menimbulkan ketidakadilan di antara para pedagang. Bahkan, kata dia, ada sejumlah pedagang yang bisa menyelamatkan barang dagangannya juga mendapat kios.
Menurutnya, hal itu terasa tidak adil bagi pedagang, terutama yang seluruh dagangannya ludes terbakar. Dia berharap, PD Pasar Jaya bisa memberikan prioritas bagi pedagang yang seluruh dagangannya ludes terbakar. "Harusnya diseleksi juga, yang prioritas yang ludes seluruhnya dulu harusnya," kata dia.
Hal senada juga disampaikan oleh Aris Pamujo, pedagang jam tangan. Menurutnya, PD Pasar Jaya harus membagi-bagi undian berdasarkan dampak kebakaran korban juga. "Jadi biar beban yang barangnya terbakar semua mendapat prioritas," ujar dia.
Menurutnya, sistem undian yang dilakukan oleh PD Pasar Jaya juga tidak jelas dan membingungkan. Dia khawatir proses undian itu diwarnai kecurangan dan keberpihakan pengelola pada pedagang tertentu.
Manajer Blok 3 Pasar Senen, Royani, mengatakan proses undian yang dilakukan sudah dipertimbangkan secara matang. Dia juga menegaskan tidak akan ada kecurangan karena undian dilakukan secara terbuka.
Soal jumlah kios, menurut dia, masih terdapat 1.070 kios yang bisa ditempati oleh para pedagang. Jumlah itu pun disebutnya memang tidak sebanding dengan jumlah pedagang yang korban kebakaran. "Memang tidak sebanding, karena namanya juga penampungan sementara," ujar dia.
Dia pun meminta pedagang bersabar, karena salah satu bagian dari Blok 5 masih dalam perbaikan. Setelah renovasi selesai, pedagang yang belum tertampung bisa segera menempati kios tersebut. "Kira-kira sebulan lagi sudah bisa ditempati," kata dia.
DIMAS SIREGAR