Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Ahok Emoh Pakai Swasta untuk Keruk Sungai?

image-gnews
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. TEMPO/Dasril Roszandi
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku kapok memakai jasa perusahaan swasta terkait program normalisasi sungai dalam upaya menanggulangi banjir di Ibu Kota. "Kita tidak mau lagi‎ menswastakan untuk ngeruk-ngeruk sungai dan kali di Jakarta," kata dia di Balai Kota, Kamis, 18 Desember 2014.

Ia menilai perusahaan swasta kerap licik dalam bekerja. "Mereka cuma ngaduk-ngaduk lumpur doang. Jam kerjanya gimana. Tipu menipu," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu. "Kenapa sih harus sewa orang kalau makainya begitu."

Ahok mengatakan tahun depan semua pekerjaan normalisasi sungai akan menggunakan alat berat milik pemerintah DKI. "Kita mau beli sendiri alatnya. Tidak perlu sewa lagi. Kerja sendiri rawat sendiri," ucapnya. (Baca: Ahok Potong Birokrasi Proyek Banjir)

Setelah dibeli, Ahok berencana menaruh alat berat tersebut di smartcity. Tujuannya agar masyarakat tahu kondisi serta posisi alat berat itu di mana. "Sehingga masyarakat bisa lihat alat berat di mana? kerja apa enggak?"

Selain itu, dengan ditempatkan di smartcity, alat berat bakal terlacak dan termonitor kerjanya. "Jadi saya tahu ‎mereka sudah kerja berapa jam, mesinnya berapa jam, kerjanya berat, sedang atau ringan, minyaknya ada berapa waktu malam," ujarnya.

Ahok juga mengimbau Kementerian Pekerjaan Umum agar menyerahkan pekerjaan normalisasi sungai ke pemerintah DKI. "Makanya saya bilang sama bapak menteri kalau enggak ada alat untuk mengeruk membersihkan sungai-sungai utama, izinkan kami yang kerjakan. Biar bisa tempatkan alat berat. Kementerian biar fokus ke daerah lain." (Baca: Daftar Kegagalan Ahok pada Tahun 2014)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena, Ahok menginstruksikan ke Dinas Pekerjaan umum untuk mengerjakan secepatnya proyek normalisasi tahun depan. "Saya enggak mau denger jalur inspeksi, telat ngeruk, telat bangun jalan. Ini gak boleh lagi," ujar dia. Maka, dalam acara pengarahan tadi, Ahok ingin menyatukan persepi soal penanggulangan banjir.

Dalam acara pengarahan, Ahok juga mengaku memberikan gambaran ihwal kerja dia selama dua tahun menanggulangi banjir. Ia mengatakan, hampir semua pekerjaan seperti pembangunan jalan inspeksi, pengerukan sungai, waduk, dan lainnya tidak memakai duit dari DKI. "Semua kewajiban pengembang. Selama dua tahun seperti tidak ada Dinas Pekerjaan Umum. Duit PU tidak kepakai."

ERWAN HERMAWAN

Berita Lain
Tertinggal Pesawat, Dhani: Pilot Garuda Kampret

Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya

Polisi Tangkap Demonstran Anti-Natal di Mojokerto

JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang  



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

15 jam lalu

Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ia bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Johannes P. Christo
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

2 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

15 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

46 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

49 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

50 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

50 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

52 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?