TEMPO.CO, Tangerang - Kepolisian Resor Kota Bandara Soekarno-Hatta menangkap calo tiket berinisial SD di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta. Dalam aksinya, tersangka menggunakan identitas palsu dan mengaku sebagai perwakilan sebuah komando distrik militer.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Azhari Kurniawan mengatakan SD menjadi calo tiket pesawat dengan modus pemalsuan kartu tanda penduduk. Korban SD umumnya penumpang tujuan Surabaya. "Tersangka kami tangkap pada saat razia calo dan taksi gelap digelar. Kami bekerja sama dengan Aviation Security Bandara, Ahad, 15 Februari 2015," kata Azhari.
Berdasarkan pengakuan SD kepada penyidik, Azhari mengatakan praktek percaloan SD sudah berlangsung selama setahun terakhir. "Modusnya tersangka mengaku sebagai anggota staf protokoler dan membuat KTP palsu untuk digunakan dalam proses check-in. Ini yang mengacaukan manifes penerbangan," kata Azhari, Senin, 16 Februari 2015.
"Tersangka menjual dan menyerahkan boarding pass dan KTP palsu di counter check-in," kata Azhari.
Dengan trik itu, petugas bandara terkelabui, sehingga penumpang lolos dari pemeriksaan sinar-X sampai pesawat. "Ini mengacaukan data penumpang karena secara fisik orangnya berbeda dengan identitas pada daftar manifes," kata Azhari.
Tersangka SD, kata Azhari, melanggar Pasal 264 KUHP dan/atau Pasal 263 KUHP tentang Tindak Pidana Pemalsuan Surat. SD terancam penjara maksimal 8 tahun penjara.
Selain menciduk tersangka, polisi menyita barang bukti berupa satu mobil Daihatsu Terios berikut STNK asli dan kunci kontak mobil itu. Laptop merek Acer yang digunakan SD untuk mengolah KTP palsu juga disita. Polisi juga membawa printer, scanner, modem, gunting, pisau cutter, kartu identitas protokol kodam atas nama tersangka, serta boarding pass pesawat Lion Air yang digunakan tersangka.
AYU CIPTA