TEMPO.CO , Jakarta: Apa yang terjadi di Jakarta pada 20 Maret dan apa yang jadi bahan perbincangan warganya ? Harian Bintang Batavia menulis berita unik dengan judul Di Samber Gledek.
Boekannja kaloe ada oedjan sadja ada gledek, tapi tida oedjan poen soeka djoega ada gledek. Seperti baroe ini di Loods Dago 4 paal djaoehnja dari kota Bandoeng, seorang laki dari Luewuengdatar (Lembang) selagi mendjoealan djagoeng, sekoenjong-koenjong tida ada oedjan, panas terang orang itoe soedah djadi angoes, jang mana itoe waktoe djoega troes ilang njawanja.
Aneh soengoe brangkali itoe orang ada bersoempah baroe itoe waktoe sampe masahnja.
Media cetak lain mengulas sejumlah topik.
Permintaan Aneh
[Pemberitaan Betawi, 20 Maret 1907]
Satoe Njonja Europa soedah datang pada politie dengan permintaan jang amat aneh. Ia berdiam di Gang Zecha. Sebermoela di sebelahnja ada pekarangan kosong. Maka kemoedian di pekarangan itoe telah didirikan seboeah roemah oleh seorang Slam. Ia tiada bisa tidoer djika sebab senantiasa dalam roemah itoe ada menangis dan ada orang bikin riboet. Maka si Njonja minta politie soepaja jang poenja roemah dipindah. Politie tiada koeasa akan kasih pare
ntah jang demikian itoe.
Koetjing Tiga Warna
[Perniagaan, 20 Maret 1909]
Tadi pagi di hadepan roema kapitein Kh J..K di Tangki ada saorang Slam bawa Koetjing lelaki boeloe tiga warna (mera, item, poeti). Binatang ini djarang ada dan baek bagi jang piara, ditawar 200 roepia.
Kasian
[Pantjaran Warta, 20 Maret 1914]
Seorang kanak-kanak bangsa koening dioesoeng keroemah sakit, sebabnja ketoebroek kendaraan.
EVAN/PDAT