TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pengajar di Rumah Belajar Clavius, Benni Setiawan, 31 tahun, mengatakan tak ada masalah dengan bau badan tersangka pembunuh Deudeuh Alfisahrin, Muhammad Prio Santoso, 24 tahun. Menurut Benni, sehari-hari Prio menggunakan pewangi.
"Sejauh ini tak ada komplain dari siswa bahwa Prio bau badan," ujar Benni di Rumah Belajar Clavius, Kedoya, Jakarta Barat.
Benni menuturkan, selama bekerja sebagai guru paruh waktu, interaksi antara Prio dan guru-guru lainnya baik-baik saja. Prio juga selalu mengajar tepat waktu. "Prio termasuk guru yang rajin dan tak pernah bolos," ujar Benni.
Prio, Benni menambahkan, merupakan sosok periang. Karena itu, dia sangat kaget saat mengetahui rekan kerjanya itu ditetapkan polisi sebagai tersangka pembunuh Deudeuh Alfisahrin, 30 tahun.
Pada Sabtu, 11 April 2015, Deudeuh ditemukan tewas di kamar kosnya dengan kondisi mengenaskan. Lehernya terjerat kabel dan mulutnya tersumpal kaus kaki. Saat ditemukan, tubuhnya tak memakai busana dan hanya ditutupi dengan selimut.
Penyidik Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil menangkap pelaku pembunuh Deudeuh di Bogor, Jawa Barat, pada Rabu dinihari, 15 April 2015. Pelaku itu berinisial RS, yang kemudian diketahui bernama Muhammad Prio Santoso.
Menurut Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, Prio tega membunuh karena dipicu perkataan Deudeuh. Deudeuh mengatakan bahwa Prio berbadan bau.
"Dia dibilang bau oleh korban," kata Herry, Rabu, 15 April 2015. Mendengar perkataan itu, pelaku marah dan mencekik korban serta melilit leher korban menggunakan kabel.
Saat mencekik korban, menurut Herry, pelaku sempat mendapat perlawanan. "Jari pelaku digigit korban," ujarnya. Prio yang sudah marah makin menjadi mendapat gigitan itu. Prio pun makin keras menjerat leher korban menggunakan kabel dan menyumpal mulutnya dengan kaus kaki pelaku.
Korban pun tewas, kemudian pelaku meninggalkan korban di kamar. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 10 April 2015, sekitar pukul 19.00-20.00.
GANGSAR PARIKESIT