TEMPO.CO, Jakarta - Lowongan kerja yang dibuka Go-Jek mengundang ribuan orang untuk datang ke Senayan, Jakarta. Alasan perusahaan aplikasi transportasi massal itu membuka layanan di Senayan, karena kewalahan melayani pendaftar yang datang ke kantor Go-Jek.
Menurut CEO Go-Jek Nadiem Makarim, timnya tak mampu menampung banyaknya pendaftar di kantornya. "Kami memproses semua pendaftar yang belum sempat dipanggil," kata Nadiem dalam konferensi pers Go-Jek di Hall A Lapangan Basket, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 14 Agustus 2015.
Rekrutmen ini dibuka dari 11 Agustus hingga 25 Agustus 2015. Sebagian besar pendaftar yang diproses adalah mereka yang sudah memasukkan data diri dan dokumen. Setiap harinya ada sekitar 4.000 pendaftar yang diterima tim rekrutmen Go-Jek untuk proses verifikasi dokumen dan pengambilan atribut.
Namun, Nadiem melanjutkan, rekrutmen ini juga dibuka bagi pendaftar baru. Alasannya, permintaan pelanggan untuk layanan Go-Jek dalam kurun sebulan terakhir membeludak menyebabkan dia sadar bahwa jumlah pengemudi Go-Jek di Ibu Kota masih kurang. "Tiga minggu ini banyak konsumen protes karena susah dapat Go-Jek," kata dia.
Itu sebabnya, Nadiem dan timnya berinisiatif untuk menjawab kritik konsumen dengan menerima pengemudi Go-Jek sebanyak-banyaknya. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Go-Jek Monica Oudang mengatakan Go-Jek tak membatasi jumlah orang yang ingin bergabung. "Kami akan menerima sebanyak apa pun pendaftar," kata Monica.
Monica menambahkan, calon pengemudi Go-Jek diberi waktu untuk mendaftarkan diri pada 11-14 Agustus, 18-21 Agustus, 25-28 Agustus. Setelah itu, Go-Jek akan memberikan pelatihan soal produk-produk Go-Jek hingga cara penggunaan android serta mobile banking untuk pembayaran gaji. Go-Jek juga akan membekali calon pengemudi dengan buku panduan berisi standar operational procedure mulai dari pemesanan hingga pengantaran ke lokasi.
"Yang jelas, kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa pun yang mau gabung dengan Go-Jek," kata Monica.
YOLANDA RYAN ARMINDYA