TEMPO.CO, Bekasi -- Pegawai perusahaan jasa penukaran uang, Suwardi, 39 tahun, dirampok di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin siang, 12 Oktober 2015. Akibatnya, uang perusahaan senilai Rp 200 juta raib digasak pelaku.
Suwardi menuturkan peristiwa itu bermula ketika dia baru saja keluar dari Bank BCA Cabang Ahmad Yani menggunakan sepeda motor. Di tengah perjalanan menuju tempatnya bekerja di pusat perbelanjaan Metropolitan Mal, tiba-tiba orang tak dikenal mengendarai sepeda motor memepetnya. "Pelaku mengayun-ayunkan golok," katanya, Senin, 12 Oktober 2015.
Pelaku kata dia, langsung merampas tas berisi uang milik perusahaannya. Korban mengaku sempat dibacok, namun beruntung senjata milik pelaku hanya merobek jaket warna ungu yang dipakainya. Setelah merampas, pelaku langsung melarikan diri. "Saya teriak meminta tolong," kata dia.
Baca juga:
Sudirman Said Bantah Ada Perpanjangan Kontrak Freeport
Kasus Salim Kancil, Kepala Desa Akui Beri 'Sogokan' Polisi
Saksi mata, Yasin, 30 tahun, mengatakan para pelaku melarikan diri ke arah Jakarta menggunakan tiga sepeda motor. Satu pelaku yang dibonceng menenteng pedang yang digunakan untuk mengeksekusi. "Tidak ada yang mengejar, padahal kondisi ramai," kata pedagang asongan di Jalan Ahmad Yani ini.
Juru bicara Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota, Ajun Komisaris Siswo, membenarkan informasi tersebut. Petugas, kata dia, sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan sejumlah saksi. "Diduga, pelaku berjumlah enam orang," kata Siswo.
Siswo juga membenarkan kalau pelaku sempat membacokkan senjata kepada korban. Namun beruntung korban tak sampai terluka. Hanya saja, jaket yang dipakainya robek di bagian punggung. Siswo mengatakan petugas masih melakukan penyelidikan. "Diduga, korban sudah dibuntuti sejak dari bank," kata dia.
Siswo mengatakan, sebetulnya perusahaan tempat korban bekerja menyuruh dua orang untuk mengambil uang. Namun, satu orang lainnya tak sampai dirampok meski membawa uang dengan jumlah lebih besar, yaitu Rp 400 juta. "Kami imbau agar nasabah yang membawa uang banyak meminta bantuan polisi mengawal," kata dia.
ADI WARSONO