Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kepada Hakim, Prio Beberkan Kronologi Pembunuhan Tata Chubby

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Pelaku pembunuh Deudeuh 'Tataa Chubby',  Muhammad Prio Santoso (tengah), dikawal polisi saat menggelar pra-rekonstruksi pembunuhan di tempat kos korban di Jalan Tebet Utara I No 15 C, RT 07 RW 010, Tebet, Jakarta, 17 April 2015. Deudeuh ditemukan tewas pada Sabtu, 11 April lalu. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Pelaku pembunuh Deudeuh 'Tataa Chubby', Muhammad Prio Santoso (tengah), dikawal polisi saat menggelar pra-rekonstruksi pembunuhan di tempat kos korban di Jalan Tebet Utara I No 15 C, RT 07 RW 010, Tebet, Jakarta, 17 April 2015. Deudeuh ditemukan tewas pada Sabtu, 11 April lalu. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus pembunuhan Deudeuh Alfisahrin alias Tata Chubby, Muhammad Prio Santoso, 24 tahun, kembali menjalani sidang lanjutan pada hari ini. Sidang yang digelar tepat pada pukul 14.00 ini dipimpin hakim ketua Nelson Sianturi dengan agenda pemeriksaan terdakwa.

Dalam sidang kali ini, hakim ketua meminta terdakwa menceritakan kronologi peristiwa yang terjadi pada 10 Juli 2015. Prio ditangkap karena dianggap membunuh Deudeuh di kamar kosnya pada 10 April lalu. Prio juga mengambil barang-barang berharga milik korban, yakni 4 ponsel Samsung, 1 iPad, 1 MacBook, dan uang tunai sebesar Rp 2,8 juta.

Atas perbuatannya tersebut, Prio dijerat dengan Pasal 339, Pasal 338, dan Pasal 365 ayat 1 juncto ayat 3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman maksimal hukuman penjara seumur hidup.

Kepada majelis hakim, Prio menceritakan bahwa dirinya mengetahui korban melalui media sosial Twitter. Prio mengaku ingin mencoba jasa prostitusi online yang dijajakan Deudeuh. "Kenapa melakukan itu padahal kamu sudah punya istri?" ujar Nelson. Prio pun menjawab, "Saya kan sudah punya uang sendiri, pengen coba-coba saja," ujarnya.

Prio menghubungi nomor ponsel milik Deudeuh yang ada di akun Twitter miliknya. "Saya ingin booking yang bersangkutan, bisanya jam berapa, tanggal berapa, kemudian tercapai kesepakatan dengan biaya Rp 350 ribu," katanya. Prio pun menuruti permintaan Tata Chubby, yang menyuruhnya pergi ke Stasiun Tebet. "Setelah sampai di stasiun, yang bersangkutan akan memberi alamat kos," kata Prio.

Baca juga:

Wawancara Jokowi: Terungkap, Ini Pukulan Terberat Presiden
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet  Fakta Mengejutkan

Setelah Prio sampai di kamar kos milik korban, korban pun langsung menyuruh Prio masuk dan membersihkan badannya di kamar mandi. "Setelah itu, kami melakukan persetubuhan," tuturnya. Berselang 1-2 minggu sesudahnya, Prio kembali mem-booking Deudeuh. "Saya SMS dengan nomor yang berbeda, jadi dianggap pelanggan baru. Saat itu disepakati sekitar setengah 8 malam, sama seperti pertemuan pertama," ujarnya.

Saat tiba di kamar kos...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat tiba di kamar kos, Prio mengatakan Deudeuh tidak mengenali dirinya. Deudeuh pun menyuruh Prio melakukan hal-hal yang sama seperti dalam pertemuan pertama. Tapi, di tengah persetubuhan, korban berkomentar mengenai bau badan dan keadaan fisik terdakwa. "Badan lu bau banget sih, item, lengket, jelek. Cepetan deh dikeluarin," ujar Prio, yang menirukan perintah korban agar segera menyelesaikan persetubuhan tersebut.

Karena emosi, saat posisi korban membelakangi Prio, Prio pun memiting korban dengan tangan kanan. "Dia kemudian menggigit dan melawan. Saya kemudian mencekik lehernya dengan kedua tangan saya," tutur Prio. Karena saat itu korban meronta-ronta sehingga tangannya kesakitan, Prio pun menekan leher korban dengan kabel catokan rambut hingga lemas. "Saat saya lepaskan, masih keluar embusan napas. Saya kemudian menyumpal mulut korban dengan kedua kaus kaki milik saya," katanya.

Setelah itu, menurut Prio, ia pun meninggalkan korban dan membersihkan badan di kamar mandi. "Sekitar dua menit. Tapi saya tidak memperhatikan apakah korban masih bernapas atau tidak. Kemudian saya tutup dia dengan bedcover," ujarnya. Setelah itu, Prio pun mengambil barang-barang berharga milik korban dan memasukkannya ke tas. "Waktu keluar, sekitar pukul 20.15, tidak ada orang di luar. Kemudian pintu kamar saya kunci."

Prio pun kemudian meninggalkan kamar kos milik korban dan membuang kunci kamar Deudeuh di Stasiun Cawang. "Setelah itu, saya pulang ke kos saya dengan istri dan anak saya di Bojong Gede," ucapnya. Prio mengaku tidak berniat menjual barang-barang elektronik yang diambilnya dari kamar korban. "Saya mengambil barang-barang itu untuk menghilangkan jejak. Uang juga tidak saya gunakan sama sekali."

Walaupun begitu, menurut hakim ketua Nelson Sianturi, unsur pencurian dalam kasus pembunuhan terhadap Deudeuh yang dilakukan Prio tetap ada. "Karena Anda mengambil barang milik korban tidak dengan izin korban," ujarnya. Nelson mengatakan sidang kasus pembunuhan Deudeuh ini akan dilanjutkan kembali pada pekan depan. "Senin depan sidang lanjutan, ya, 2 Oktober 2015," katanya sambil mengetok palu persidangan.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Baca juga:

Wawancara Jokowi: Terungkap, Ini Pukulan Terberat Presiden
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet  Fakta Mengejutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.