TEMPO.CO, Jakarta - Lima puluhan calon penumpang bus dan Kopaja menunggu di halte Slipi di Jalan Letnan Jenderal S. Parman, Jakarta, Senin pagi, 14 Maret 2016. Mereka menunggu Kopaja yang biasanya ditumpangi saban hari.
Inawati, 40 tahun, menunggu satu jam sejak pukul 07.30. Warga Kramat Jati, Jakarta Timur, ini hendak menuju kantornya di Indovision di Jalan Panjang Raya, Kedoya, Jakarta Barat. "Saya nunggu Kopaja 88," katanya.
Akhirnya Inawati memilih naik bus lain menuju kantornya, yakni bus Mayasari Bakti. Para calon penumpang Kopaja 88 yang lain memilih menumpang angkutan lain. Sebagian beralih ke ojek online, taksi, atau bus Mayasari Bakti.
Muhammad Slamet, 24 tahun, juga calon penumpang Kopaja yang menunggu di halte Slipi, mengatakan dia biasanya menaiki Kopaja 86 menuju Kota. "Saya memang dengar kabar enggak ada Kopaja yang beroperasi," ujarnya. "Saya rencana mau naik taksi, atau apa saja yang lewat sini."
Hari ini pengemudi kendaraan umum di Jakarta menggelar demo menuntut agar aplikasi ojek online ditutup. Demo tersebut rencananya dilakukan di tiga titik utama, yakni Balai Kota yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Istana Negara yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang ditujukan kepada Menteri Rudiantara.
Selain pengemudi Kopaja, pengemudi angkutan umum lain yang mogok hari ini adalah taksi, angkutan lingkungan, bus kota, dan bus kecil lain.
REZKI ALVIONITASARI