Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Penipu Lewat Internet Ditangkap, Begini Modusnya  

Editor

Anton Septian

image-gnews
Ilustrasi Facebook. telegraph.co.uk
Ilustrasi Facebook. telegraph.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Subdirektorat IV Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya mengungkap modus penipuan lewat internet yang dilakukan oleh warga negara Nigeria berinisial ODI (32) serta warga negara Indonesia berinisial KIA (37).

Keduanya ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta pada 22 Maret 2016 berdasarkan laporan KS (66), yang diutus oleh AI, yang beralamat di Yunani. Menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Komisaris Besar Mujiyono, penipuan tersebut dilakukan melalui media elektronik dengan cara meretas email korban. "Jadi korban, yakni AI, menerima email yang menyerupai atau mirip dengan rekanan bisnisnya di Korea, kemudian digunakan tersangka dengan tujuan memperdaya korban," kata Mujiyono di Polda Metro Jaya, Sabtu 26 Maret 2016.

Peristiwa bermula saat perusahaan AI yang berada di Yunani bekerja sama dengan perusahaan SS yang beralamat di Korea Selatan, terkait perawatan atau pemeliharaan tiga unit kapal. Pada 12 Februari 2016 perusahaan AI dengan menggunakan akun email perusahaan mengirimkan email kepada perusahaan SS di korea, untuk memberitahu kesepakatan tentang anggaran biaya teknis pemeliharaan tiga kapal perusahaan AI untuk bulan Februari 2016.

Namun, pada tanggal 16 Februari 2016 perusahaan AI menerima email dari ODI yang seolah-olah mirip dengan akun perusahaan SS dan tidak ada yang curiga bahwa email tersebut palsu. Email tersebut berisi tagihan jasa pemeliharaan atau perawatan kapal perusahaan AI kepada perusahaan SS yang sudah harus dibayar.

Dengan alasan karena Korea Selatan sedang ada pemeriksaan dari kantor pajak setempat, pelaku menjelaskan akan menggunakan rekening perusahaan yang baru. "Tersangka kemudian mengirimkan email yang dimaksud yaitu rekening bank swasta yang ada di Semarang atas nama Marina Darmawan, di mana seharusnya korban mengirim ke rekening SS yang ada di Korea," ujar Mujiyono.

Akhirnya pada tanggal 18 Februari 2016 perusahaan AI memutuskan untuk membayar tagihan dari perusahaan SS sesuai akun palsu sebesar US$ 749.029 ke rekening Marina. "Kalau dirupiahkan itu sekitar Rp 9,96 miliar," kata Mujiyono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan hukuman penjara 4 tahun, Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan dengan ancaman kurungan 6 tahun, dan Pasal 28 ayat 1 juncto Pasal 45 ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman hukuman penjara 6 tahun.

Selain itu pelaku dijerat tentang tindak pencucian uang yakni Pasal 3,4 dan 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dengan ancaman 20 tahun penjara dan UU Nomor 3 tahun 2011 Pasal 83, 85 tentang tindak pidana transfer dana dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun.

Dari dua pelaku itu, polisi menyita sejumlah alat bukti di antaranya satu buah laptop, delapan buah handphone, 16 kartu debit dua buah alat token internet banking, dan KTP palsu. Saat ini pihak polisi mengejar pelaku berinisial C, juga warga Nigeria, yang masih buron.

DESTRIANITA K.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 jam lalu

Para pasangan pengantin berpose bersama dalam sesi foto prawedding di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina timur, 19 Mei 2020. Di antara pasangan itu terdapat beberapa pekerja medis yang menunda pernikahan mereka. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.


Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

1 hari lalu

Contoh serangan siber melalui pesan SMS yang disebut Spam Chat-V. Doc SafeNet
Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.


Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

4 hari lalu

Seorang warga mengibarkan bendera setelah pemerintah Vietnam membuka karantina setelah meredam pandemi virus corona atau COVID-19 di desa Dong Cuu, Vietnam, 14 Mei 2020. Pemerintah Vietnam secara resmi melaporkan 270 kasus dengan nol kematian. REUTERS/Kham
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

5 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

12 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

12 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

14 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

17 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

18 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.


Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

23 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.