TEMPO.CO, Depok - Sambil sesenggukan, Saidah mengusap air matanya. Dengan rasa enggan, wanita 38 tahun itu memenuhi undangan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Depok Yeti Wulandari yang mempertemukan dia dengan Mia, pejabat kelurahan. Mia diduga meminta biaya pembuatan KTP dan kartu keluarga sebesar Rp 400 ribu. Padahal KTP dan KK itu bisa ditebus dengan gratis.
Menurut Saidah, duit itu diminta oleh Mia sebagai uang muka atau persekot untuk jasa pembuatan dokumen administrasi keluarganya tersebut. Saidah akhirnya memuntahkan unek-unek yang selama ini ditahannya di depan Yeti atas pungutan liar yang dilakukan aparatur sipil negara Kelurahan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, tersebut.
"Saya dibilang sudah telat masa pembuatan akta kelahiran anak saya, dan ditawari jasa pembuatan KTP, KK, dan akta kelahiran sebesar Rp 400 ribu," katanya di kantor Kelurahan Pancoranmas, Depok, Selasa, 25 April 2016. "Yang saya sedih, itu duit saya boleh ngutang," ujar Saidah sambil menahan tangis.
BACA JUGA
Tamara Bleszynski Bertemu Penjambaknya, Inilah yang Terjadi
Pamer Pacar Baru, Derby Romero: Aku Pria Paling Beruntung
Saidah rela mengutang Rp 400 ribu karena, menurut dia, biaya tersebut terbilang murah. Ia pernah ditawari ketua RT di kampungnya untuk membuat akta kelahiran saja dengan biaya Rp 400 ribu. "Saya pikir murah untuk buat KTP, KK, dan akta kelahiran Rp 400 ribu. Jadi saya bela-belain utang ke saudara saya," ucapnya.
Selain itu, Saidah mengajak adiknya untuk membuat tiga berkas administrasi tersebut. Soalnya, adik Saidah yang bernama Susanti, 28 tahun, belum mempunyai KTP, KK, dan akta kelahiran anaknya. Adiknya dipatok harga Rp 250 ribu. Sebab, berkas Susanti masih belum lewat tenggat waktu pembuatan akta kelahiran.
"Adik saya lebih murah karena tidak telat, tapi saya diberi tahu bahwa pembuatan semua itu sebenarnya gratis," ujar Saidah. Ia dan adiknya membuat akte dua bulan lalu dan dijanjikan Mia bakal selesai satu bulan. "Sampai 4 April kemarin dijanjikan selesai, tapi belum juga. Hari ini katanya selesai, ternyata belum juga."
BERITA MENARIK
Ini Tanggapan Istana Nama Luhut Masuk Panama Papers
Selanjutnya: Pejabat kelurahan memberi...