Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kopi Sianida, Jessica Bantah Dinasehati Mirna Soal Cinta

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Jessica Kumala Wongso terdakwa kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin memasuki ruangan sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 28 Juni 2016. Majelis hakim menolak putusan sela Jessica Kumala Wongso. TEMPO/Subekti
Jessica Kumala Wongso terdakwa kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin memasuki ruangan sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 28 Juni 2016. Majelis hakim menolak putusan sela Jessica Kumala Wongso. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jessica Kumala Wongso, terdakwa perkara pembunuhan Wayan Mirna Salihin, membantah kesaksian Darmawan Salihin, ayah Wayan Mirna. Dia mengaku tak pernah menceritakan soal kekasihnya kepada Mirna.

"Kami beda negara, kalaupun curhat saya akan ke teman-teman dekat saya," kata Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Selasa 12 Juli 2016. Dia juga mengaku tidak pernah dinasehati Mirna dalam urusan percintaan. "Kami punya hubungan baik, tapi tak terlalu dekat."

Dalam sidang pemeriksaan saksi, Darmawan menceritakan soal kejadian antara Mirna dan Jessica di Australia. Jessica sempat marah kepada Mirna yang memberi saran agar Jessica putus dengan kekasihnya, Patrick. Saat itu, sekitar Oktober 2014, Jessica bertemu Mirna dan menceritakan soal kekasihnya.

Hal itu pula yang disebutkan dalam dakwaan sebagai motif pembunuhan Mirna. Kesaksian yang sama juga disampaikan oleh suami Mirna, Arief Sumarko.

Baca: Beri Napas Buatan pada Anaknya, Ayah Mirna Dihampiri Jessica

Arief mengatakan cerita itu didengarnya langsung dari Mirna dan disampaikan ke ayah mertuanya. Dalam pertemuan kala itu, Jessica marah dan langsung meninggalkan Mirna di tempat pertemuan. "Dia sempat cerita jadi takut ketemu Jessica sejak kejadian itu," kata dia.

Arief yang memeriksa isi handphone istrinya setelah meninggal mengetahui jika Jessica kembali menghubungi Mirna dan mengajak bertemu di Jakarta. Pertemuan pun terjadi pada 8 Desember 2015 di sebuah resto di Kelapa Gading. "Mirna bersedia bertemu Jessica karena mengira itu waktunya berbaikan," ujarnya. Namun, Mirna minta ditemani olehnya. Pada hari kejadian pun, menurut Arief, Mirna baru mau menemui Jessica ketika Hani sudah tiba di Grand Indonesia.

Siapa sangka Mirna kemudian tumbang setelah minum es kopi Vietnam di Kafe Olivier. Berdasarkan uji laboratorium, kopi itu ternyata ditaburi sianida. Jessica menjadi tersangka dalam kematian Mirna tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di persidangan, Jessica juga membantah soal dia yang dituduh pura-pura asma saat berada di rumah sakit. Karena perilaku itu, keluarga Mirna mulai menaruh curiga pada Jessica.

"Dia asma tiba-tiba, tapi enggak lama kemudian dia sudah kelihatan baik-baik saja," kata Sendi yang bersaksi terakhir. Kembaran Mirna ini pun menaruh curiga karena Jessica nampak tenang saja selama menghadapi kejadian itu padahal teman-teman yang lain panik dan menangis.

"Saya bukan pura-pura asma," kata Jessica. Dia sampai mendapat pertolongan dari dokter. Dia juga tak terima dikatakan tenang-tenang saja karena dia juga mengupayakan menolong Mirna.

Baca: Pengacara: Jessica Tak Punya Catatan Kriminal di Australia

Seusai persidangan, Darmawan tak banyak berkomentar soal bantahan Jessica. Dia mengatakan akan ada saksi-saksi yang dihadirkan untuk membuktikan peristiwa pidana ini. "Itu kan pembelaan diri. Ditunggu saja nanti," ujarnya.

Sidang pemeriksaan akan kembali dilaksanakan Rabu 12 Juli 2016. Jaksa penuntut umum Ardito Muardi mengatakan akan mendatangkan empat saksi. "Saksi Hani Juwita Bun dan tiga pegawai kafe," ujarnya.

NINIS CHAIRUNNISA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Ilustrasi mutilasi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.