TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian Daerah Metro Jaya memanggil salah satu teman Gatot Brajamusti, Wahjoeno, untuk dimintai keterangan terkait dengan senjata api yang ditemukan di kediaman Gatot di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Wahjoeno tampak hadir di Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum pukul 09.40.
Namun, baru 1,5 jam pemeriksaan berjalan, Wahjoeno sudah keluar dari ruang pemeriksaan. "Ada beberapa pertanyaan, tapi masih pendahuluan saja dan akan berlanjut minggu depan," katanya saat keluar sekitar pukul 12.30.
Kepala Subdirektorat Resmob Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto mengatakan pemeriksaan Wahjoeno ditunda hingga Senin pekan depan. Alasannya, waktu yang dimiliki Wahjoeno terbatas karena harus hadir dalam launching film terbaru Gatot, Detachment Police Operation (DPO). "Siang ini (Wahjoeno) mewakili GB launching film dan sore ke Sukabumi sampai Sabtu," ujar Budi.
Wahjoeno mengaku mengenal Gatot sejak 2000. Ia bersama Gatot adalah pendiri padepokan yang saat ini berdiri di Sukabumi. Wahjoeno pun disebut-sebut ikut menjadi pemeran figuran dalam film DPO yang dibintangi Gatot.
Walau salah satu pendiri padepokan, Wahjoeno mengaku sudah lama tak pergi ke padepokan. "Sudah lima tahun lebih enggak ke sana lagi tapi, tetap saja di sana kan ada masjid, ada musala," tuturnya. Dia berkukuh tak ada kegiatan menyimpang di dalam padepokan. "Terakhir pengajian semua."
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa beberapa saksi, yakni Dewi Aminah (istri Gatot), Siti Alvianoor (anak Gatot), Salsabila Hasibuan (keponakan Gatot), Daniel Pasarela (karyawan Gatot), I Putu Gede Ary Suta (mantan Kepala BPPN), aktris Elma Theana, sutradara film Dedi Setiadi, penyanyi Reza Artamevia, dan Wahjoeno.
Terungkapnya senjata ilegal di kediaman Gatot terjadi setelah polisi menggeledah rumah itu beberapa waktu lalu. Gatot sebelumnya ditangkap di Nusa Tenggara Barat karena kedapatan menggunakan narkoba bersama istrinya, Dewi Aminah. Dari hasil penggeledahan rumahnya di Jakarta Selatan, selain menemukan narkoba lain, polisi menemukan dua pucuk senjata api dan satwa ilegal.
EGI ADYATAMA