TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia, Ardian Sopa, menyatakan ada kemungkinan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat gagal pada putaran pertama pemilihan kepala daerah DKI 2017.
"Pasangan ini ada kemungkinan terlempar di putaran pertama," kata Sopa di kantor LSI, Jakarta Timur, Jumat, 7 Oktober 2016.
BACA: Survei Populi: Elektabilitas Ahok Tidak Anjlok
Sopa mengungkapkan, ada data survei yang menunjukkan hasil bahwa Ahok-Djarot bisa gugur pada awal pertarungan dengan dua pasangan calon lain. Namun, kata dia, data itu tidak ditunjukkan ke publik karena ingin fokus pada hasil survei mengenai peluang head to head Ahok-Djarot dan penantangnya.
Sopa menjelaskan, ketika pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni berhadapan dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, keduanya sama-sama imbang. "Lebih sedikit tinggi Anies-Sandi, tapi masih dalam margin of error. Kami sebut imbang. Itu jawabannya kalau Ahok-Djarot terlempar," ujarnya.
Menurut dia, Agus dan Anies memiliki profil dukungan serupa. Karena itu, dukungan untuk keduanya pun relatif terbagi dan polarisasi menjadi tidak kuat. Lain halnya jika satu dari mereka dihadapkan dengan Ahok-Djarot.
Profil dukungan Ahok-Djarot, kata dia, dapat teridentifikasi setelah adanya survei terbaru yang mereka lakukan dalam rentang 28 September-2 Oktober 2016. Dengan melakukan wawancara tatap muka kepada 440 responden, LSI menyimpulkan bahwa tipe pemilih pasangan calon inkumben adalah pendukung dari non-muslim, etnis Tionghoa, pendidikan rendah, ekonomi tinggi, usia tua, dan pemilih partai pendukung, kecuali Golkar.
Sedangkan kesamaan profil antara Agus dan Anies mencakup segmen pendukung dari kalangan muslim, etnis non-Tionghoa, berpendidikan tinggi, ekonomi rendah, usia muda, dan pemilih partai pendukung plus pemilih partai Golkar.
FRISKI RIANA