TEMPO.CO, Jakarta - Banjir melanda perkampungan Bukit Duri sejak Rabu sore, kemarin. Beberapa rumah warga yang berada di pinggiran Sungai Ciliwung terendam banjir hingga 3 meter. Penduduk mengeluhkan lambannya penanganan. “Sampai saat ini belum ada pengarahan mengenai posko pengungsian,” kata Bachtiar, warga RT 04, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Februari 2017.
Namun keluhan penduduk ditepis Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Mochamad Iriawan. Menurut dia, pihaknya sudah menyediakan posko pengungsian dan bantuan. “Kami menyediakan bantuan air bersih dan makanan ringan,” ujarnya.
Baca: SMAN 8 Bukit Duri Banjir 70 Sentimeter, Siswa Diliburkan
Iriawan optimistis banjir akan surut dalam waktu tiga sampai empat jam. Namun dia mengimbau semua pihak agar waspada, karena ada kemungkinan bakal terjadi kiriman banjir lagi dari Bogor. “Bila curah hujan tinggi di Bogor, air akan naik lagi (di Jakarta),” katanya.
Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan wilayah Jakarta sempat mendapat kiriman air dari Bendung Katulampa yang sempat berada di level siaga empat kemarin. Banjir kiriman tersebut terpantau sampai di Jakarta, Rabu malam, pukul 21.00 WIB hingga dinihari pukul 02.00.
“Ada limpasan di SMA Negeri 8 Jakarta sekitar 40 sentimeter,” kata Teguh saat dijumpai di Balai Kota, Kamis. Selain itu, kata Teguh, wilayah yang terkena imbasnya adalah kawasan Kampung Pulo RW 01, 02, dan 03.
Baca juga: Banjir 2 Meter di Cililitan, Warga: Biasanya Lebih Parah
Menurut Teguh, genangan melebar karena ada pembangunan papan turap atau sheetpile di Sungai Ciliwung yang bocor. “Sheetpile yang bocor itu persis di Jembatan Tongtek (Jatinegara). Saya sudah dapat laporan dari Pak Camat. Saya juga sudah lapor BBWSCC supaya (sheetpile) ditutup,” katanya.
BENEDICTA ALVINTA | LARISSA HUDA | ALI ANWAR