Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakti-fakta Ini yang Bikin Mardoto Yakin Akseyna Dibunuh

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Ayah Akseyna Ahad Dori, Mardoto, saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo. TEMPO/Ridian Eka Saputra
Ayah Akseyna Ahad Dori, Mardoto, saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo. TEMPO/Ridian Eka Saputra
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Mardoto tetap menyakini putranya, Akseyna Ahad Dori, tewas karena dibunuh. Bahkan dia menduga pelakunya lebih dari satu orang. Dugaan ini mengacu kepada sejumlah petunjuk yang dia temukan sendiri.

Salah satunya didapat lewat akun Facebook milik Akseyna. Setelah putranya meninggal, Mardoto memberikan pesan secara acak kepada teman-teman Akseyna. Hasilnya, ada yang membalas pesan itu dan ada yang tidak. "Justru (teman) yang tidak jawab ini adalah orang yang tidur di kamar Akseyna," ujar Mardoto, Minggu, 26 Maret 2017.

Baca: Nasib Kasus Kematian Akseyna Setelah 4 Kapolres di Depok Berganti

Teman Akseyna yang dimaksud Mardoto itu berinisial AJ. Mahasiswa itu berada di kamar indekos Akseyna, setelah Akseyna menghilang. Saat diperiksa polisi AJ mengaku berada di kamar Akseyna atas permintaan penjaga indekos. Fakta ini membuat Mardoto curiga, kenapa kawan anaknya itu tidak menjawab pesan yang dia kirim lewat akun Facebook Akseyna. 

Kecurigaan Mardoto bertambah karena tiba-tiba AJ mengaku menemukan tulisan tangan pada secarik kertas yang belakangan disebut sebagai surat wasiat Akseyna. "Anehnya Minggu malam sekitar jam 21.00, handphone Akseyna dia pegang. Ditelepon nggak ada info tentang surat wasiat di kamar Akseyna. Eh besoknya katanya nemu surat," kata Mardoto.

Mardoto mendesak polisi agar menyelidiki sidik jari pada kertas yang ditemukan di kamar indekos anaknya. Alasannya, info yang didapatkan Mardoto, di kertas tersebut hanya ada satu sidik jari. "Tapi bukan punya Akseyna," ujarnya.

Baca: Jalan di Tempat, Polisi Akui Kasus Akseyna Sulit Diungkap 

Menurut Mardoto, ada kejanggalan lain yang dia temukan terkait kematian anaknya. Misalnya saja sikap dosen pembimbing akademik Akseyna, Sita Ismangil, yang selalu berusaha mendapingi setiap mahasiswa yang diperiksa polisi. Bahkan dosen itu dinilai paling gencar menyatakan Akseyna bunuh diri. "Sudah saya laporkan resmi ke UI, tembusan ke Komnas HAM, juga terkait masalah ini," ujarnya.

Mardoto menduga anaknya disergap di dalam kampus UI, lalu dianiaya. Hal itu, merujuk kepada bukti fisik ada luka di mulut, dada, dahi, dan leher seperti ada bekas jeratan. Menurutnya, luka-luka itu agaknya akibat pukulan benda tumpul, saat Akseyna dieksekusi. Lalu, untuk menhilangkan jejak, para pelaku membuang jenazah Aksyena di danau Kenanga UI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Barang-barang kuliah Akseyna dalam tas dikembalikan ke kamarnya. Sementara tasnya Ace diisi batu bata untuk pemberat, sebagai upaya menghilangkan jejak," ujarnya. "Saya sudah kirim surat ke UI, minta dibentuk tim investigasi internal, tapi mereka nggak mau."

Baca: Misteri Luka Memar dan Pasir di Paru Akseyna  

Sita Ismangil enggan menanggapi kecuritaan Mardoto itu. "Saya berjanji tidak akan membicarakan lagi, sekitar dua tahun yang lalu kesimpulan awalnya memang bunuh diri," katanya.

Baca: Kematian Akseyna UI, Dosen: Dia Mahasiswa Super Tertutup

Kesimpulan bunuh diri tersebut, kata dia, polisi yang menyimpulkan. Namun, setelah ada penyelidikan kepolisian lebih dalam lagi, akhirnya diduga Akseyna tewas dibunuh. "Sekarang saya ikuti hasil penyelidikan itu," ucapnya.

Baca: UI Tagih Janji Polisi Tuntaskan Kasus Akseyna  

Ia berharap kasus Ace cepat dituntaskan. Sebagai mantan dosen pembimbing Akseyna, Sita justru ingin segera mendapat kejelasan ihwal kematian mahasiswanya itu. "Kami berduka. Kami kehilangan juga. Saya tidak berbeda dengan orang tuanya, yang merasa kehilangan."

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

19 jam lalu

 Kabag Humas Operasi Satgas Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno. Dok: Satgas Damai Cartenz.
Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.


Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

20 jam lalu

Detik-detik ledakan api menguar di area kerja PT Kalimantan Ferro Industri atau KFI, di Desa Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kerta Negara, Kalimantan Timur, pada Jumat malam, 17 Mei 2024, sekitar 23.40 WITA. Sumber: Istimewa
Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.


Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

1 hari lalu

Aktivis HAM Munir Said Thalib tewas dalam pesawat rute Singapura-Belanda pada 7 September 2004. Dugaan awal, Munir meninggal akibat sakit. Namun pada 12 November 2004, Badan Forensik Belanda mengeluarkan hasil autopsi bahwa Munir diracun. Pembunuhan berencana itu terungkap setelah dilakukan penyelidikan secara forensik. Dok.TEMPO/Bernard Chaniago
Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.


Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

1 hari lalu

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga saat terjadi baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat, 10 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya


Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

1 hari lalu

Dir Siber Brigjen Pol. Adi Vivid Agustiadi Bachtiar memberikan keterangan saat koferensi pers kasus tindak pidana akses ilegal dalam peretasan kartu kredit untuk pembayaran di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2023. Dalam keteranganya, dua tersangka berinisial DK berhasil ditangkap dan SB menjalani proses hukum di Jepang, dari hasil retasanya melalui Marketplace Be-stok merugikan masyarakat Jepang sebanyak 1,6 miliar, dan kini tersangka terancam hukuman 12 tahun kurungan penjara. TEPO/ Febri Angga Palguna
Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP


Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

1 hari lalu

Iptu Rudiana orang tua Eki dalam kasus pembunuhan 'Vina Cirebon. FOTO/Instagram
Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.


Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

1 hari lalu

Pemimpin partai SMER-SSD Robert Fico berjalan di luar markas partainya pada hari pemilihan parlemen awal negara itu di Bratislava, Slovakia, 30 September 2023. REUTERS/Eva Korinkova
Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.


Pencopotan Spanduk Supian Suri, Deolipa Yumara: Berlebihan dan Tidak Adil

2 hari lalu

Deolipa Yumara berkomentar terkait pencopotan spanduk Supian Suri oleh Satpol PP saat dijumpai di kawasan Pancoran Mas, Jumat petang, 17 Mei 2024. Tempo/Ricky Juliansyah
Pencopotan Spanduk Supian Suri, Deolipa Yumara: Berlebihan dan Tidak Adil

Pengacara Deolipa Yumara menilai tindakan Satpol PP mencopot spanduk bergambar Sekretaris Kota Depok Supian Suri di sebuah acara berlebihan.


Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

2 hari lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico. REUTERS/Laurent Dubrule
Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova


Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

2 hari lalu

Keluarga Vina bertemu Hotman Paris dalam jumpa pers di salah satu mal di Jakarta Barat. Tampak hadir ayah Vina, Wasnadi, ibu Vina, Sukaesih dan kakak Vina, Marliana, Kamis 16 Mei 2024. ANTARA/Risky Syukur
Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.