Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tugas Berat Djarot Menuntaskan Janji Jokowi-Ahok di 2012

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Gubernur definitif DKI Jakarta sisa periode 2012-2017, Djarot Saiful Hidayat mendapat ucapan selamat dari Presiden Joko Widodo usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 15 Juni 2017. TEMPO/Subekti.
Gubernur definitif DKI Jakarta sisa periode 2012-2017, Djarot Saiful Hidayat mendapat ucapan selamat dari Presiden Joko Widodo usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 15 Juni 2017. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Djarot Saiful Hidayat telah dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Kamis 15 Juni 2017 lalu. Djarot merupakan gubernur ketiga dalam periode lima tahun terakhir 2012-2017. Ia merupakan penerus Joko Widodo yang kini menjadi Presiden RI dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengundurkan diri setelah divonis bersalah dalam kasus penodaan agama.

Djarot hanya punya waktu 4 bulan untuk menuntaskan semua janji yang pernah disampaikan para pendahulunya tersebut. Pada Oktober 2017, Djarot harus menyerahkan tampuk kepemimpinan pada Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan pasangannya Sandiaga Uno.

Anies berharap Djarot bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik selama 4 bulan ke depan. "Sekarang kita harapkan Pak Djarot menunaikan dulu tugasnya hingga tuntas, semua PR yang dijanjikan di 2012 supaya selesai sebelum Oktober," kata Anies, Kamis, 15 Juni 2017.

Baca juga: Djarot Dilantik Jadi Gubernur DKI Ketiga dalam 5 Tahun Terakhir 

Anies yakin Djarot dapat menyelesaikan tugas-tugas Gubernur DKI periode 2012-2017 yang belum usai. "Insya Allah semua yang menjadi program Pak Jokowi dan Pak Basuki di 2012, akan bisa dituntaskan bulan Oktober dan saya percaya Pak Djarot akan bisa menjalankan tugasnya dengan baik," jelas Anies.

Anies menuturkan, walau Djarot tidak mengikuti Pilkada 2012, namun dia mengemban tugas untuk menyelesaikan janji Pilkada 2012. "Harapannya program program yang dijanjikan bisa tuntas bulan bulan ini," tuturnya.

Djarot mengatakan akan bekerja lebih keras, cepat, dan fokus selama empat bulan. Adapun yang ingin dikejar Djarot adalah tingkat kepuasan warga Jakarta. Menurut Djarot, soal ini ia sudah diwanti-wanti oleh Ahok. “Berkali-kali saya bicara dengan Pak Ahok, tingkat kepuasan harus lebih dari 70 persen di zaman kami,” kata dia kemarin.

Menurut Djarot, tingkat kepuasan bisa dicapai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2017 Perubahan yang disahkan tepat waktu. Tujuannya, agar tak ada program yang belum terlaksana karena anggarannya belum cair. “APBD 2017 Perubahan dan APBD 2018 harus dikejar, prosesnya tinggal selangkah lagi,” ujar Djarot seusai dilantik, Kamis 15 Juni 2017.

Adapun beberapa proyek fisik yang bakal selesai pada Oktober 2017 mendatang menurut Djarot adalah pembangunan beberapa rumah susun sederhana sewa (Rusunawa). Pembangunan ini ditujukan untuk warga Jakarta yang menjadi korban gusuran normalisasi sungai Ciliwung dan beberapa tempat lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proyek yang lainnya adalah pembangunan Jak Grosir sebagai pusat perkulakan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Selain itu, Djarot juga akan menuntaskan keinginan Ahok agar semua layanan pemerintah Jakarta berbasis teknologi dan non-tunai.

Baca juga: Begini Cara Djarot Atasi Urbanisasi Saat Arus Balik 2017 

Janji yang belum bisa dituntaskan pada periode lima tahun ini adalah pembangunan mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT). Kedua proyek itu akan dilanjutkan pada periode kepemimpinan Anies-Sandi. "Kalau program baik, tolong dilanjutkan. Kalau tak baik ya terserah," kata Djarot.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Edy Junaedi mengatakan tingkat kepuasan masyarakat Maret lalu 94,7 persen. Nilai itu meningkat dibandingkan akhir tahun lalu yang nilainya 82,3 persen.

Edy menjelaskan, tingkat kepuasan masyarakat itu didapat dari survei di tiap kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Di Jakarta, kantor PTSP berada di tiap kelurahan, kecamatan, kantor pemerintah kota, dan di tingkat provinsi.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan tantangan terbesar Djarot adalah menghadapi bawahannya dan menjamin kinerja mereka tak kendor meski sudah tak lagi dipimpin Ahok. Sebab, tantangan manajerial juga pernah dihadapi pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama pada masa awal pemerintahannya di Jakarta. “Apa lagi sekarang Djarot hanya sendiri,” ujar Agus.

LINDA HAIRANI|CHITRA PARAMAESTI|ADITYA BUDIMAN|WULAN|LARISSA HUDA|JULI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

18 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) melihat proses pembagian sembako untuk warga di pintu Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 6 April 2024. Sebanyak 1000 paket sembako dibagikan Presiden Joko Widodo untuk warga Bogor di bulan Ramadan 1445 Hijriyah. ANTARA/Arif Firmansyah
Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

Heru Budi mengatakan bansos tersebut bersumber dari dana operasional Presiden.


Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

29 hari lalu

Anggota komisi III DPR fraksi PDI P Arteria Dahlan tertidur saat sidang putusan sistem pemilihan umum (Pemilu) di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023. Dalam putusannya, MK menolak permohonan para pemohon secara keseluruhannya dan tetap menggunakan proporsional terbuka untuk pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

32 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

35 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Ganjar Pranowo menyampaikan pidato kebangsaan dalam acara Sarasehan Eksponen Alumni dan Aktivis GMNI di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Desember 2023. Ganjar Pranowo menerima deklarasi dukungan pada Pilpres 2024 dari eksponen alumni dan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dalam acara sarasehan nasional sebagai Pejuang-Pemikir Pemikir-Pejuang. TEMPO/M Taufan Rengganis
70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.


Pemutusan KJMU jadi Polemik, Begini Respons Heru Budi, Anies Baswedan, dan DPRD DKI

46 hari lalu

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan usai pelantikan Pj Gubernur DKI Jakarta di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022. Heru Budi Hartono resmi menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang masa jabatannya habis kemarin. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pemutusan KJMU jadi Polemik, Begini Respons Heru Budi, Anies Baswedan, dan DPRD DKI

Anies Baswedan sebut pemutusan KJMU di tengah jalan berikan penderitaan, sementara Heru Budi sebut bahwa pemutusan itu didasarkan perubahan mekanisme


Pilgub DKI Jakarta, Apakah Deretan Nama Ini Berpeluang?

48 hari lalu

Ilustrasi Balai Kota DKI Jakarta. Foto: Wikimedia
Pilgub DKI Jakarta, Apakah Deretan Nama Ini Berpeluang?

Belakangan beberapa nama mulai dibicarakan akan maju dalam Pilgub DKI Jakarta, walaupun masih jauh waktu pelaksanaannya. Siapa saja?


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

49 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

57 hari lalu

Presiden terpilih Joko Widodo (kiri) dan anak sulungnya Gibran Rakabuming Raka (kanan) menjawab sejumlah pertanyaan wartawan sebelum menuju Gedung MPR di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, Senin 20 Oktober 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

Berikut daftar nama yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo, ada nama bapak dan anak, Jokowi dan Gibran.


4 Nama yang Santer Dikabarkan Maju Pilgub DKI 2024, Ada Sahroni hingga Ridwan Kamil

57 hari lalu

Seorang pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) menyelesaikan pekerjaannya di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Besaran tukin pegawai ASN di Jakarta tersebut berhubungan dengan perubahan status dari Daerah Khusus Ibu Kota menjadi Daerah Khusus, setelah ibu kota pindah ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur. ANTARA/ Rivan Awal Lingga
4 Nama yang Santer Dikabarkan Maju Pilgub DKI 2024, Ada Sahroni hingga Ridwan Kamil

Berikut sejumlah nama yang santer dikabarkan akan maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, mulai dari Ridwan Kamil hingga Sahroni.


Ahok Bukan Lagi Komisaris Utama Pertamina, Ini Perjalanan Karier Politiknya

4 Februari 2024

Joko Widodo alias Jokowi (kanan) dan Basuki Tjahaja Purnama seusai dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di ruang rapat Gubernur, Jakarta, Senin, 15 Oktober 2012. Bersama Ahok, Jokowi memerintah DKI Jakarta sekitar dua tahun, sebelum akhirnya mencalonkan diri sebagai calon Presiden pada Pemilu 2014. TEMPO/Tony Hartawan
Ahok Bukan Lagi Komisaris Utama Pertamina, Ini Perjalanan Karier Politiknya

Ahok mundur sebagai Komisaris Utama Pertamina untuk dukung Paslon Ganjar-Mahfud. Ini karier politik Basuki Tjahaja Purnama.