TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan para warga yang memenangi undian rusunawa yang dilakukan pada Jumat dinihari, 15 September 2017, sangat senang.
Dibandingkan dengan kontrakan yang pernah mereka tempati, ruangan di rusunawa masih lebih luas. "Jadi dia senang banget, karena dibandingkan dengan dia punya kontrakan, yang rata-rata luasnya tidak lebih dari 20 meter persegi," kata Djarot.
Baca : Penghuni Rusunawa Keberatan Tunggakan Dipampang di Pintu
Menurut Djarot, ada sedikit kesalahpahaman saat penyerahan unit rusunawa yang dilakukan secara simbolis hanya kepada tiga orang calon penghuni rusun. "Mereka pikir cuma tiga doang yang dapat, padahal kan jumlahnya 50 yang dapat," ujar mantan Wali Kota Blitar itu.
Ditanya ihwal iuran rusun per bulan, lelaki asal Magelang, Jawa Tengah, itu mengatakan menjadi urusan Dinas Perumahan. Namun penetapan harganya sudah disampaikan dan akan bervariasi. Yang jelas lebih baik daripada mereka mengontrak rumah.
"Iurannya nanti tanya ke Dinas Perumahan karena ada beberapa tarif, tapi kami sudah sampaikan untuk menetapkan iuran. Dan jauh lebih baik, manusiawi, dan lebih bagus dibandingkan dengan dia kontrak. Saya tanya tadi biaya kontrak yang paling kecil Rp 700 ribu," tutur Djarot.
Penyerahan secara simbolis oleh Djarot tersebut dilakukan sambil menunggu pembangunan akan diselesaikan tahun ini, yakni sekitar 8.000 unit dari target sekitar 11 ribu unit, agar bisa dihuni warga.
ADAM MAKATITA | DA