Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Zaki Iskandar, Calon Bupati Tangerang Paling Kaya  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Calon Bupati Ahamed Zaki Iskandar (kiri) didampingi pasangannya calon wakil Bupati Hermasnyah (kanan). ANTARA/Lucky.R
Calon Bupati Ahamed Zaki Iskandar (kiri) didampingi pasangannya calon wakil Bupati Hermasnyah (kanan). ANTARA/Lucky.R
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tangerang mengumumkan daftar kekayaan empat kandidat Bupati Tangerang. Daftar kekayaan itu, menurut Ketua KPUD, Jamaludin, merupakan hasil verifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi.

KPK RI melalui Deputi Bidang Pencegahan telah mengirim daftar laporan keuangan para kandidat yang ditandatangani Direktur Pendaftaran & Pemeriksaan Adlinsyah M. Nasution. "KPU bertugas mempublikasikan kepada masyarakat. Sudah kami tempel dan kami siarkan dalam website, serta melalui media massa," kata Jamaludin, Kamis, 6 Desember 2012.

Dari empat kandidat Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar memiliki kekayaan paling besar, dengan nilai Rp 26,5 miliar. Sebelum berkiprah di dunia politik, anggota DPR Komisi I dari Partai Golkar ini memiliki perusahaan konstruksi PT Dewa Beton. "Apa yang saya laporkan ke KPK sudah sesuai dengan aset yang saya miliki. Tidak ditutup-tutupi," kata Zaki kepada Tempo.

Semua harta sulung Bupati Ismet Iskandar itu tercatat sebagai harta yang diperoleh dengan usaha sendiri. Hanya satu bidang tanah yang merupakan warisan. Zaki memiliki kendaraan Toyota Prado 2007, Nissan Serena 2007, dan Mercedes Benz C200 tahun 2011. Di lembar pengumuman KPK disebutkan semua kendaraan itu merupakan hasil sendiri. Di situ juga tertulis Mercedes 2009 yang telah dijual.

Dengan usaha sebagai pemroduksi beton readymix itu, Zaki juga menginvestasikan hartanya untuk membeli logam mulia, batu mulia. Harta Zaki justru mengalami penurunan, dari Rp 31 miliar pada 29 Januari 2010 menjadi Rp 26,5 miliar pada September 2012.

Di urutan kedua sebagai calon Bupati Tangerang paling kaya adalah Aden Abdul Khalik. Calon bupati yang tak lain adik ipar Ratu Atut Chosiyah ini memiliki kekayaan senilai Rp 14,5 miliar. Aden mencalonkan diri menjadi bupati tanpa restu Ratu Atut. Ia juga telah dipecat dari partai beringin karena dianggap membelot dari partai tersebut.

Politikus Golkar, Idrus Marham, mengumumkan pemecatan Aden dalam acara kampanye pasangan nomor 2, Zaki Iskandar-Hermansyah di Rajeg. Aden juga dibekukan dari keanggotaan di DPRD Provinsi Banten.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, kandidat kepala daerah ketiga terkaya adalah Muhamad Aufar Sadat Hutapea. Calon suami artis Ola Ramlan ini memiliki jumlah harta kekayaan Rp 5,1 miliar dan US$ 8.000. Aufar dikenal sebagai pengusaha sebelum terjun di politik. Ia mencalonkan diri sebagai wakil bupati mendampingi Ahmad Subadri.

Berikutnya, di urutan keempat adalah calon wakil bupati Muhlis. Anggota DPRD Kabupaten Tangerang ini memiliki harta Rp 3,3 miliar. Muhlis lebih kaya dibanding calon bupati Achmad Suwandi. Pasangan yang didukung PAN dan PDIP ini memiliki kekayaan senilai Rp 1,7 miliar.

Kekayaan adik Wali Kota Tangerang Wahidin Halim ini masih di bawah calon wakil bupati Suryana, yang mendampingi Aden, yakni senilai Rp 3.366.205.260, atau calon wakil bupati pendamping Zaki, Hermansyah, yang memiliki harta Rp 2.811.649.677.

Dari seluruh kandidat bupati dan wakil bupati, calon bupati Achmad Subadri, yang menggandeng Aufar, adalah yang paling sedikit harta kekayaanya. Badri, yang mengusung program memberi uang Rp 1 miliar pada satu desa dan siap sebagai babu bagi masyarakat ini, hartanya malah tak sampai Rp 1 miliar. Harta Badri yang dilaporkan KPK hanya Rp 546,9 juta.

AYU CIPTA

Berita terpopuler lainnya:
Polri Kembali Tarik 13 Penyidiknya dari KPK
Bupati Aceng: Jangan Paksa Saya Mundur
Rumor Nikah 2 Bulan Aceng-Shinta Jadi Omongan

Batu Kelamin Lelaki Ditemukan di Raja Ampat

Mabes Polri Akui Tarik Novel Baswedan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menghadiri diskusi bertajuk Panglima di Era Politik di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, 9 Desember 2017. Dewi Nurita/Tempo
Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.


Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Bakal calon Gubernur Sumatera Utara yang juga Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi (tengah) menerima ucapan selamat dari kader PKS seusai menerima dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.


Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kiri) dan Musa Rajeckshah (kanan) saat menghadiri acara Konsolidasi pasangan Calon Kepala Daerah PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 4 Januari 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.


Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan surat keputusan dukungan kepada pasangan bakal calon Wali Kota Bogor Bima Arya dan Dedie A. Rachim di DPP Partai Golkar, Jakarta, 5 Januari 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.


Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Ketua KPU kota Mataram, M. Ainul Asikin (tengah), memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pilkada Kota Mataram di kantor KPU Kota Mataram, NTB, 24 Agustus 2015. ANTARA/Ahmad Subaidi
Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.


Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

4 Januari 2018

Ilustrasi uang palsu. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.


Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

27 Desember 2017

Moreno Soeprapto dan istrinya Noorani Sukardi. Tabloidbintang
Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.


Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

26 Desember 2017

Warga melintas di antara karangan bunga untuk Ahok-Djarot di Balai Kota, Jakarta, 26 April 2017. Karangan bunga ini dikirimkan setelah pasangan inkumben Ahok-Djarot kalah dalam Pilkada DKI Jakarta versi hitung cepat. TEMPO/Amston Probel
Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.


Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

17 Desember 2017

Pilkada 2018 Makin Mahal
Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.


Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

22 November 2017

Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi saat melihat laga uji coba antara Persebaya dan PSIS Semarang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, 19 Maret 2017. TEMPO/Nurhadi
Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.