TEMPO.CO, Jakarta -- Hari ketiga modifikasi atau rekayasa cuaca, Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) menabur sebanyak 7,2 ton garam (NaCl). Garam itu disemai di atas awan di kawasan Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT, F. Heru Widodo, mengatakan penyemaian 7,2 ton garam ini dibagi menjadi dua sorti penerbangan dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 TNI. Penerbangan pertama dilakukan pada pukul 11.00 WIB dan penerbangan kedua pukul 14.00 WIB.
"Masing-masing sorti menyemai sebanyak 3,6 ton garam di awan sehingga terjadi hujan," kata Heru kepada Tempo di Landasan Udara TNI AD Halim Perdanakusuma, Kamis, 16 Januari 2013.
Heru mengatakan lokasi penyemaian di atas awan di kawasan Pelabuhan Ratu dipilih karena angin bergerak dari Barat Daya. "Gumpalan awan masih bergerak dari barat daya ke utara, jadi kami semai di sana agar hujan langsung jatuh di laut," ujarnya.
Tahun ini, modifikasi cuaca kembali dilakukan selama dua bulan, sejak 14 Januari 2013. Hari pertama, sebanyak 1,8 ton garam disemai. Sedangkan hari kedua, BPPT menyemai sebanak 3,6 ton garam. Modofikasi cuaca ini menargetkan mampu mengurangi hujan di wilayah DKI Jakarta hingga 30 persen.
Dana yang digelontorkan untuk rekayasa cuaca ini sebesar Rp 28 miliar. Sebanyak Rp 20 miliar diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sementara Rp 8 miliar disediakan oleh pemerintah DKI Jakarta. Namun pada tahun lalu, anggaran yang habis selama 42 hari modifikasi cuaca hanya mencapai Rp 12,8 miliar.
AFRILIA SURYANIS
Baca juga:
Jokowi Buka Lagi Ide Sodetan Katulampa-Cisadane
Atasi Banjir, Ahok: Usir Semua Warga di Bantaran
Jokowi-Ahok Dinilai Lebih Bekerja Dibanding Pusat
BBM Ciliwung Jebol, Ahok: Fitnah Kok Bego