TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah Rubby Suhardy, 44 tahun, Direktur PT Indah Lonindo, telah diambil pihak keluarga dari Instalasi Forensik dan Jenazah Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, kemarin, 5 November 2014, pada pukul 05.00, setelah tim forensik melakukan otopsi. "Langsung diambil keluarga pagi harinya. Saya dengar mau dibawa ke Bintaro," kata Hendri Eddy, petugas kamar jenazah yang ditemui Tempo pada Kamis, 6 November 2014.
Rubby Suhardy ditemukan tewas pada Selasa, 4 November 2014, pukul 17.30 di kamar 339 Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan. Warga Jalan Kemanggisan Ilir Nomor 38 RT 06 RW 08 Palmerah, Jakarta Barat, itu diduga tewas karena menembak kepalanya sendiri dengan pistol Baretta kaliber 32. Malam harinya, sekitar pukul 21.00, jenazah Rubby dibawa ke kamar jenazah RS Fatmawati.
Hendri menjelaskan tim forensik sudah melakukan otopsi luar dan dalam atas jenazah Rubby. Hasil otopsi pun langsung diserahkan kepada penyidik kepolisian. Namun dia enggan menjelaskan lebih rinci hasil otopsi itu. "Tanya penyidik saja," ujarnya.
Rubby check in seorang diri di hotel itu pada Senin, 3 November 2014, pukul 12.00. Harusnya, ia check out pada Selasa, 4 November, pukul 12.00. Namun, Edgar, resepsionis hotel, justru menemukan Rubby dalam kondisi tak bernyawa dengan darah mengucur dari kepala. Satu selongsong peluru ditemukan di dalam kamar dekat jenazah Rubby. (Baca: Bos Perusahaan Tekstil Tewas Bunuh Diri)
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita Lainnya:
Fahri Hamzah: Kartu Pintar dan Sehat Jokowi Ilegal
Kisah Jokowi dan Gulai Kepala Kakap
Di Makassar, Jokowi Pesan Gulai Kakap Merah
Setelah Tenggelam 3 Abad, Kapal Ini Ditemukan