TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menganggap tugas kerja bakti di hari libur buat pegawai di Biro Umum pemerintah DKI merupakan bentuk hukuman yang produktif. Sebanyak 120 orang terlihat bersih-bersih di gedung G Balai Kota, pada Minggu, 17 Mei 2015. Kerja bakti ini merupakan hukuman dari Djarot, kala ia sidak pada Jumat, 15 Mei 2015, ternyata kantor itu dalam keadaan kotor, kumuh, dan tak rapi. Banyak kardus-kardus di bawah meja pegawai.
Kala itu, Djarot mengadakan inspeksi mendadak untuk memeriksa apakah ada pegawai yang bolos pada hari terjepit di antara hari libur Kenaikan Isa Almasih, Kamis, 14 Mei, dengan Sabtu, 16 Mei, peringatan Isra Mi’raj. "Ini hukuman yang menyenangkan dan produktif, menghukum yang bisa diterima lapang dada sesuai kondisi dan ada solusinya," kata Djarot saat ditemui di kantor Biro Umum Pemprov DKI Jakarta, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Minggu, 17 Mei 2015.
Malah, Djarot berseloroh bahwa kerja bakti ini adalah wisata bersih-bersih karena dilakukan pada hari libur. "Mereka harusnya kumpul sama keluarga tapi jadi ke sini, ya enggak apa-apa. Nanti kalau bisa bikin program kerja bakti berkala, kalau perlu keluarga diajak buat ikut kerja bakti," kata Djarot yang tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB didampingi sang istri.
Selain memberi hukuman, kegiatan kerja bakti ini, menurut Djarot, bisa menciptakan suasana kebersamaan di antara para pegawai. Yakni: menghilangkan sekat-sekat jabatan. "Ya bersih-bersih, angkat meja bisa sama saya, bisa sama Anda," Djarot berujar.
Djarot berharap kegiatan macam ini bisa menimbulkan tanggung jawab dalam diri sesama pegawai dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan ruangan kantor. Djarot melanjutkan, kegiatan kerja bakti di bagian Biro Umum ini akan berlanjut ke satuan kerja perangkat daerah lainnya. Kerja bakti ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga sekitar 13.00.
AISHA SHAIDRA